TRIBUNNEWS.COM - Nama Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok kembali menjadi perbincangan seusai bertemu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Rabu (13/12/2019).
Sebelumnya, nama Ahok bersama Antasari Azhar juga diisukan menjadi calon Pengawas KPK.
Dilansir YouTube KompasTV, melalui Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, kabar Ahok bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir dibenarkan.
"Kan tadi pagi Pak Ahok datang ke Kementerian BUMN dan bertemu Pak Erick, berbicara banyak mengenai BUMN," katanya.
Pihak Kementerian BUMN berharap Ahok dapat bergabung di Kementerian BUMN.
"Harapan kita memang Pak Ahok dapat bergabung dengan kita di salah satu BUMN di Indonesia," tuturnya.
Baca : Bukan Dewan Pengawas KPK, Ahok Akui Ditawari Jabatan di BUMN, Ini Hasil Pertemuan dengan Erick Tohir
Pihak Kementerian BUMN pun kini menunggu keputusan Ahok untuk meneriwa tawaran memperkuat sektor BUMN di Indonesia.
"Kita memang mengharapkan dengan Pak Ahok bersedia juga untuk bergabung, untuk memperkuat salah satu sektor," jelasnya.
Namun, sektor BUMN yang ditawarkan untuk diisi oleh Ahok tidak disampaikan oleh Arya Sinulingga.
Kabarnya sektor yang diisi oleh Ahok adalah sektor yang cukup penting.
"Yang pasti kalau sektor mana, yang pasti ini ya yang memang butuh perhatian besar dan mempengaruhi kondisi orang banyak," tegasnya.
Baca : Bukan Dewan Pengawas KPK, Ahok Akui Ditawari Jabatan di BUMN, Ini Hasil Pertemuan dengan Erick Tohir
Ada sekitar lima sektor BUMN yang saat ini tidak memiliki direktur utama, yakni :
PT PLN (Persero)
PT Pertamina (Persero)
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
PT Inalum (Persero) atau MIND-ID
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)
Di antara lima sektor tersebut, Arya tidak menjelaskan lebih rinci Ahok akan menempati posisi direksi di sektor mana.
"Soal energi atau apa itu kita belum tahu, tapi yang pasti meminta kesediaan beliau untuk bergabung. Karena kita butuh orang-orang seperti Pak Ahok yang bisa mendukung BUMN," jelasnya.
Menurut Arya, sosok Ahok dinilai memiliki kapasitas yang mumpuni.
Arya mengatakan sosok Ahok adalah sosok yang diakui publik, yang dapat mengatasi persoalan yang ada di BUMN.
"Beliau punya kapasistas yang diakui publik," katanya.
Baca : Polemik APBD Jakarta dalam Analogi Ridwan Saidi: Ibarat Pohon Angsana hingga Bangunan Budaya
Rekomendasi
Nama Ahok disinyalir merupakan rekomendasi dari Presiden Joko Widodo.
Terkait rumor terebut, Arya mengklarifikasi bahwa pihak internal BUMN juga memberikan masukan kepada Erick Thohir terkait penunjukan direksi baru untuk lima sektor yang saat tidak memiliki direktur.
"Yang pasti soal rekomendasi atau apapun namanya, banyak masukan dari kami (internal BUMN) ke Pak Erick. Memang bisa untuk membantu kita, Pak Ahok juga masih muda jadi bisa untuk membantu BUMN," ujarnya.
Baca : Taufiqurrahman Soroti APBD DKI: 1 Tahun Pemda DKI Bakal Beli 7,2 Juta Penghapus, Masuk Akal Nggak?
Pihak BUMN juga mengaku melakukan koordinasi dengan Presiden Jokowi terkait wacana penunjukan Ahok.
"Yang pasti setiap posisi-posisi vital, tentu harus koordinasi dengan Pak Jokowi," tegasnya.
Disebutkan Ahok akan mengisi posisi vital karena jabatannya terkait kehidupan banyak kalangan.
"Karena banyak menyangkut kehidupan, pasti kita koordinasi sama Pak Jokowi," katanya.
Baca : Isu Pemulangan Rizieq Shihab, Dirjen Imigrasi: Kami Mengikuti Kabar Habib Rizieq Lewat Media
Staf Khusus Menteri BUMN tersebut menerangkan pihaknya ingin Ahok segera bergabung dengan BUMN, meski Ahok nantinya akan melalui Tim Penilaian Akhir (TPA)
"Sesuai pembicaaran, berharap secapatnya Pak Ahok bergabung dengan kami. Saya rasa bertemu Pak Erick sekali sudah bisa, nggak perlu banyak panggil-panggil. Semua proses yang ada di BUMN selama ini pasti dilalui," tuturnya.
Sudah pasti dan Pak Ahok pasti bisa lah di posisi itu. Nanti lihat saja," tegasnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)