BACA: Ungkap Tugas Ahok di Pertamina, Pramono Anung: Supaya Pertamina Berubah
Staf Khusus Menteri BUMN ini menjelaskan Rudiantara sebelum jadi Menteri memiliki latar belakang memimpin perusahaan swasta.
Rudiantara juga memiliki pengalaman memimpin perusahaan telekomunikasi.
Arya menjelaskan jika pengalaman yang dimiliki Rudiantara akan menjadi acuan dalam memilih orang yang akan memimpin perusahaan di BUMN.
Selain itu, pengalaman Rudaiantara yang pernah memimpin kemetrian diharapkan mengerti kebijakan yang berhubunga dengan kebijakan publik dan menyangkut masyarakat luas.
"Jadi itu pertimbangan yang kami rasa matang untuk memimpin perusahaan sekelas PLN," katanya.
Menurutnya pengalaman dan kemampuan Rudiantara di profesional menjadi acuan untuk menentukan posisinya di BUMN.
Sebelumnya, Arya Sinulingga menyatakan ada lima perusahaan BUMN prioritas yang akan dibenahi pada tahap awal kepengurusan BUMN.
BACA: Pramono Anung: Proses Seleksi Ahok Jadi Komut Pertamina Panjang, Dilihat Berbagai Faktor
Lima perusahaan BUMN tersebut adalah Mandiri, BTN, PLN, Pertamina, dan Inalum.
Ia juga mengatakan Pertamina cukup menjadi perhatian dari Menteri BUMN, Erick Thohir.
"Jadi tadi habis pertemuan dengan 25 dirut top BUMN. Beliau mengatakan hampir 75 persen pendapatan dari BUMN itu untuk negara hanya berasal dari beberapa BUMN."
"Jadi beliau pasti fokus ke perusahaan yang memang punya kapital besar dan berpengaruh pada bangsa. Perusahaan itu akan menjadi prioritas beliau," uajrnya dilansir melalui Youtube Kompas TV, Selasa (19/11/2019).
Arya mengatakan, ada beberapa yang memang akan bisa memperbaiki kinerjanya dan ada beberapa yang akan dibenahi direksi dan komisaris.