News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kementan Dorong Pengembangan Perbenihan Jagung Hibrida di Kawasan Reklamasi Tambang

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Perbenihan Tanaman Pangan, Takdir Mulyadi mencanangkan Tanam Perdana Perbenihan Jagung Hibrida Berbasis Korporasi Petani pada hari Sabtu tanggal (30/11/2019), di Desa Maen, Kecamatan Likupang Timur, seluas 82,4 Ha Varietas JH 37.

TRIBUNNEWS.COM - Kawasan reklamasi tambang menjadi salah satu lokasi yang digalakkan Kementerian Pertanian (Kementan) menjadi lahan yang kembali produktif.

Direktur Perbenihan Tanaman Pangan, Takdir Mulyadi mencanangkan Tanam Perdana Perbenihan Jagung Hibrida Berbasis Korporasi Petani pada hari Sabtu tanggal (30/11/2019), di Desa Maen, Kecamatan Likupang Timur, seluas 82,4 Ha Varietas JH 37.

Baca: Ditjen PSP dan BNI Tanda Tangani MoU Pembiayaan Pertanian

Hadir pula dalam kesempatan tersebut Kepala Balitsereal-Badan Litbang Pertanian, Kepala BPTP Prov. Sulawesi Utara, Kapus Lemlit Universitas Samratulangi Manado (diwakili oleh Prof.Dr.Dingse Pandiangan, M.Si), Kepala BPSB Prov. Sulut, Direktur PT. Twinn, Dinas Pertanian Provinsi Sulut/Dinas Pertanian Kab Minahasa Utara, petani dan warga sekitar.

Takdir mengatakan, pengembangan perbenihan dilokasi kawasan reklamasi tambang ini merupakan wujud kerjasama dalam pengembangan perbenihan jagung hibdrida dengan pihak swasta ( PT. MSM-TTN), Perguruan Tinggi (Univ. Sam Ratulangi) dan pemerintah daerah.

"Kerja sama ini tujuannya mengawal dan mendampingi petani. Kami ingin meningkatkan kapasitas petani supaya mereka bisa buat benih jagung hibrida sendiri, bisa ciptakan lembagaan bisnis perbenihan," ungkapnya.

Diharapkan Takdir kegiatan ini berdampak pada peningkatan nilai tambah dan kesejahteraan petani di lahan reklamasi tambang.

Ia optimis Sulawesi Utara mampu menyiapkan benih nasional. Dengan petani mampu membuat benih jagung hibrida sendiri, harapannya dapat menekan impor dan kedepannya bisa mengekspor benih jagung.

Pada acara tersebut dilakukan penyerahan simbolis bantuan benih tetua jagung Hibrida JH 37 kepada petani kawasan sekitar reklamasi tambang melalui kerjasama dengan PT. MSM-TTN.

Direktur PT. MSM-TTN, David Sompi menyampaikan rasa terima kasih bisa tanam benih jagung hibrida bersama dengan Kementerian Pertanian dalam rangka mengoptimalkan lahan Reklamasi Tambang.

Harapannya program kerjasama dapat sukses dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar daerah tambang.

Baca: Sukabumi Siap Lindungi Lahan Pertanian dengan Semua Peraturan

Upaya yang dulakukan Kementan ini menurut Kepala Balitsereal, Azrai sesuai dengan keinginan Gubernur menjadikan Sulawesi Utara sebagai daerah sentra perbenihan jagung hibrida dan menjadi Provinsi Pengekspor benih jagung hibrida ke Negara tetangga.

"Kami dukung sepenuhnya program perbenihan jagung hibrida berbasis korporasi ini. Banyak pihak yang siap sedia. Bisa dengan penyiapan benih sumber dan pendampingan teknologi, ungkapnya," tambah Azrai.

"Ada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Prov Sulut yang akan mendukung pendampingan teknologi dan ada BPSBTPH Sulut yang akan mendampingi sertifikasi benihnya," tuturnya.

Sementara itu, Kapus Lemlit Universitas Sam Ratulangi, diwakili oleh Dingse Pandiangan, menyampaikan sangat siap mendukung kegiatan petani menjadi Maju Mandiri dan Sejahtera (Mapalus) melalui Produksi Benih Jagung hibrida di Sulut.

Pada kesempatan ini, Ketua kelompok Tani Anugerah, Roy Salmon Pitoy mengungkapkan rasa syukur dan menerima bantuan program korporasi benih jagung hibrida. Karena selama ini selalu menerima benih dari luar.

Baca: Antisipasi Kelangkaan Pupuk di Sumut, Kementan Minta Produsen Siapkan Pupuk Non Subsidi

Harapan dan impian petani Likupang Timur daerah lingkar tambang bisa membuat benih untuk Minahasa Utara bahkan lebih meluas untuk daerah lain, dan dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat banyak, bisa menciptakan lapangan kerja selain tambang juga dibidang pertanian. Terlebih Kementan melakukan pendampingan teknologi sehingga bisa dikembangkan petani secara terus menerus. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini