TRIBUNNEWS.COM - Memiliki semangat yang tinggi di usia yang baru 29 tahun, membuat seorang petani bernama Muhamad Rian Saputra mampu mengekspor produk pertanian hingga ke Mancanegara, setidaknya 10 negara sudah order dari dirinya. Keberhasilan Rian tentu tidak diraih secara instan. Sejak berbisnis, dia menerapkan prinsip fokus dan siap banting tulang.
"Saya mulai berbisnis pada bulan Juli tahun lalu dan sudah mengekspor ke berbagai negara dengan nilai 14 miliar. Adapun produk yang diekspor antara lain komoditi buah naga, manggis, jambu, cabai, pete, dan durian," ujar Lelaki asal Medan ini di Denpasar, Bali, Rabu (26/2).
Melalui website, Rian mampu memasarkan hasil pertaniannya hingga memikat para investor dari luar negeri. Berawal dari sekedar mengurus dokumen di kantor karantina, dirinya belajar prosedur ekspor. Tak tanggung-tanggung, investor dari Rusia bahkan sudah mengontraknya dengan nilai 5 juta dolar dalam kurun waktu lima tahun.
"Yang dari Rusia ia minta 1,2 ton buah naga, 250 kg manggis, 250 kg rambutan, 250 kg salak. Itu permintaan awalnya," terang Rian.
Meski begitu, ia tetap berharap ada bantuan dari pemerintah, agar tidak perlu mencari dari luar negeri. Ia ingin usahanya bisa bermanfaat di negeri sendiri dan membantu pertumbuhan perekonomian.
"Saya sudah ditawari untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan saya sangat tertarik. Itu bagus sekali karena nanti saya tidak perlu menerima investasi dari luar negeri," tutup Rian.
Staf Ahli Menteri Bidang Perdagangan Luar Negeri Kementan, Banun Harpini mengatakan, tahun ini pemerintah mengeluarkan KUR Pertanian dengan bunga rendah yakni 6 persen dan tanpa agunan untuk pinjaman maksimal Rp 50 juta. Para petani pun mendapatkan keringanan untuk membayarnya, yakni dapat dibayar dan boleh dicicil pada saat produk pertaniannya sudah menghasilkan (panen).
Program terobosan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ini total menyediakan dana segar 50 Trilliun. Dengan adanya KUR tersebut, diharapkan para petani dan eksportir bisa memanfaatkannya dengan baik untuk mengembankan usaha pertanian yang dimilikinya. Kesejahteraan petani pun bisa meningkat dengan intervensi permodalan pemerintah.