TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDTT) Abdul Halim Iskandar atau yang akrab disapa Gus Menteri mengungkapkan, hingga saat ini sudah ada 51 ribu Badan Usaha Milik Desa BUMDes di seluruh Indonesia.
Namun, setelah beberapa bulan terakhir, puluhan ribu BUMDes tersebut mati suri dikarenakan pukulan ekonomi dari pandemi Covid-19.
Kabar baiknya, seluruh BUMDes tersebut akan digerakkan kembali.
Menurut rilis yang diterima Tribunnews, Senin (6/7/2020), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) memberikan pendampingan khusus bagi BUMDes, dalam rangka membangkitkan geliat ekonomi desa di tengah pandemi Covid-19.
Baca: Menteri Desa dan PDTT: 88 Persen Petani dan Buruh Terima BLT Dana Desa
"Saat ini kami upayakan bangunkan kembali dengan berbagai ikhtiar," ungkap Gus Menteri saat menjadi keynote speech di Webinar yang diselenggarakan Universitas Indonesia, Senin (6/7/2020).
Gus Menteri menambahkan, dari total 51 ribu BUMDes yang ada, sudah ada sekitar 17.571 BUMDes yang telah melakukan registrasi ulang untuk dilakukan pendampingan khusus dari Kemendes PDTT.
Baca: Respons Mendes Soal Isu Reshuffle Kabinet: Itu Haknya Presiden
"Yang sudah registrasi akan dilakukan pendampingan dengan tatanan hidup baru dengan upaya digitalisasi BUMDes," imbuhnya. Selain itu, Kemendes PDTT dikatakan juga mulai membuka desa-desa wisata yang akan menjadi penopang utama kebangkitan ekonomi desa.
Baca: Mendes: Dana Desa Jangan Hanya Dirasakan Elite Desa
"Selanjutnya itu kita juga lakukan registrasi desa wisata yang pada akhirnya dilakukan digitalisasi Desa Wisata. Dua hal ini sangat penting karena basis ekonomi ada disitu," pungkas Gus Menteri. (*)