News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Trayek Baru Tol Laut Dorong Indonesia Timur Bebas dari Disparitas Harga

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub menambah empat trayek baru tol laut, Rabu (17/2/2021).

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menambah trayek baru guna mengoptimalisasikan program tol laut.

Hal ini dilakukan untuk menunjang pendistribusian barang dan pengembangan ekonomi di daerah terpencil dan daerah belum berkembang serta dalam upaya menurunkan disparitas harga antara wilayah Indonesia Bagian Barat dengan Indonesia Bagian Timur.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Antoni Arif Priyadi mengungkapkan selama ini wilayah Indonesia Timur terkenal dengan disparitas harga cukup tinggi. Hal itu disebabkan oleh tingginya biaya distribusi logistik dari daerah produsen ke daerah tersebut.

Baca juga: Ingin Naik Kapal Laut Saat Pandemi Covid-19? Simak Aturan Terbaru dari Kemenhub

Inilah yang mendasari lahirnya program tol laut. Tak hanya untuk meningkatkan antar daerah, tol laut juga bertujuan memangkas biaya logistik, sehingga harga yang diterima oleh masyarakat sebagai pengguna akhir menjadi tidak terlalu mahal. 

Dia mengatakan rute tol laut awalnya hanya memiliki dua trayek di tahun 2015. Seiring berjalannya waktu, trayek tersebut terus bertambah. Pada tahun 2016 mengalami peningkatan enam trayek, berlanjut pada tahun 2017, ada 13 trayek baru tol laut. Kemudian di 2018 bertambah lagi 18 trayek.

Selanjutnya, pada 2019 bertambah 20 trayek dan di 2020 bertambah 26 trayek. Penambahan jumlah trayek tersebut selalu diiringi dengan penambahan jumlah pelabuhan dan kapal.

“Untuk tahun 2021 ini, Ditjen Hubla menambah empat trayek baru sehingga keseluruhan menjadi 30 trayek. Melibatkan 106 pelabuhan, yang terdiri atas sembilan pelabuhan pangkal, dan 97 pelabuhan singgah,” katanya di Jakarta, Rabu (17/2/2021).

Baca juga: Ditjen Hubla Fasilitasi Pemberian Santunan ABK Kapal yang Meninggal di Perairan Samudera Hindia

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, daerah yang dilewati tol laut saat ini masyarakatnya sudah menikmati penurunan harga barang antara 20–30 persen.

Dari data tersebut menunjukkan bahwa program tol laut selama ini telah berhasil mengurangi disparitas harga yang menjerat masyarakat, terutama di wilayah Indonesia Timur serta daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan (3TP).

Dia melanjutkan, untuk membantu Indonesia Bagian Timur terbebas dari disparitas harga, maka diperlukan pelayaran yang berkesinambungan, tetap, dan teratur melalui penyelenggaraan angkutan barang di laut ke seluruh wilayah Indonesia.

Hal ini terjawab dengan dilakukannya penambahan rute baru Tol Laut dengan kode T-19 di Papua yang dilayani oleh penugasan kapal milik PT Pelni yaitu Kapal Logistik Nusantara 2.

Dia juga berharap kehadiran trayek baru ini dapat menjadi sarana untuk mendisbtribusikan produksi lokal ke pasaran, seperti hasil pertanian, perkebunan serta hasil perikanan.

Dirlala menjelaskan dengan adanya rute tol laut tersebut membuka pelabuhan-pelabuhan baru, di antaranya Pelabuhan Kokas di Kabupaten Fak fak, Pelabuhan Korido di Kabupaten Supriori dan Pelabuhan Depapre di Kabupaten Jayapura dalam rangka Ships Promote the Trade.

Baca juga: KSOP Kelas III Sunda Kelapa Lepas Satu Kontainer Bantuan untuk Korban Banjir Karawang

“Dengan adanya rute tol laut di wilayah Papua tersebut diharapkan mampu meningkatkan kemampuan layanan pelabuhan sehingga dapat memperlancar arus barang, menurunkan biaya logistik dan meningkatkan pemerataan di daerah 3TP,” jelasnya.

Kabupaten Merauke melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Merauke mengawali tahun 2021 dengan mencatat prestasi dan sejarah dengan dibukanya Tol Laut trayek T-19 yang melakukan pengiriman Bahan Pokok Penting (Bapokting) dari Utara Papua ke Selatan Papua.

Sebelumnya, pelayaran perdana telah dilepas oleh Wakil Bupati Merauke beberapa waktu lalu sebagai pelabuhan pangkal dengan membawa muatan 21 kontainer muatan Bapokting sebagai Komoditi unggulan hasil produksi petani yaitu beras sebanyak 20 kontainer dan 1 kontainer berisi kecap.

Pengiriman 21 kontainer dari Kabupaten Merauke ini, dikirim dan didistribusikan ke seluruh wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.

Dalam perjalanan perdananya tersebut, kapal telah singgah di Pelabuhan Kokas yang merupakan Pelabuhan di wilayah Kab. Fakfak yang disambut oleh Wakil Gubernur Papua Barat.

Selanjutnya, tiba di Pelabuhan Sorong dan di Pelabuhan Korido yang juga merupakan Pelabuhan Baru yang masih dalam tahap uji coba di Kabupaten Supriori. Kapal Logistik Nusantara 2 berangkat dari Pelabuhan Korido pada dan tiba di Pelabuhan Depapre, Kabupaten Jayapura. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini