“Jika hilang salah satu dari kedua itu, tidak sempurna jalannya," kata Meutia.
Meutia mengatakan, bangsa Indonesia yang mau menempuh jalan ini sebagai perusahaan ekonominya, mesti memperlihatkan dasarnya itu.
“Keduanya tidak didapat seperti itu saja, melainkan dengan didikan," tukas Meutia.
Terkait koperasi Indonesia yang belum terdaftar dalam daftar 300 koperasi besar dunia, Meutia tetap bangga karena memiliki 100 koperasi besar Indonesia yang diterbitkan Majalah Peluang,
"Pada saatnya nanti, kalau kapitalisme dan liberalisme sudah meredam, nama koperasi Indonesia pasti muncul dalam 300 koperasi besar dunia. Dan itu kita harapkan waktunya tidak lama lagi,” kata Meutia Hatta.
Sementara itu, Dewan Redaksi Buku Karya Lengkap Bung Hatta, Emil Salim, mengatakan, gagasan yang diambil Bung Hatta adalah bangunan ekonomi bukan PT, tetapi koperasi dan dalam koperasi didasarkan suatu semangat gotong royong, semangat masyarakat.
"Lahirlah gagasan koperasi sebagai usaha bersama, yang membangun kesejahteraan bersama bukan untuk modal melainkan kebersamaan dan gotong royong, kata Bung Hatta," pungkas Emil. (*)