TRIBUNNEWS.COM - Dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional, Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui KSOP Kelas II Jayapura bersama Komunitas Medis Papua Tanpa Batas serta Forum Senior dan Milenial Papua (FORSEMI) bekerja sama dengan Klasis Kemtuk Gresi mengadakan kegiatan pelayanan pengobatan dan distribusi logistik Tol Laut berupa bahan makanan untuk Suku Elseng dan masyarakat kampung Bangai di Distrik Gresi Selatan, Genyem, Kabupaten Jayapura. Keberadaan mereka saat ini masih terisolir dan nomaden di Tanah Tabi, Papua.
Suku Elseng adalah salah satu suku di Tanah Tabi yang masih terisolir, primitif dan nomaden. Upaya pemerintah hingga saat ini belum sepenuhnya dapat menyentuh Suku Elseng. Kegiatan ini menjadi bukti nyata upaya kehadiran pemerintah untuk masyarakat di pedalaman yang masih terisolir, tutur Ruth Yoteni, sehingga sasaran pelayanan tidak hanya kesehatan namun juga pelayanan kesehatan untuk hewan ternak bahkan bantuan penjajakan bantuan pembangunan bagi sekolah untuk Suku Elseng, tutur Ketua Komunitas Medis Papua Tanpa Batas ini yang juga merupakan Dokter Muda lulusan Universitas Cenderawasih Jayapura.
Kepala KSOP Kelas II Jayapura, Taher Laitupa mengatakan Program Strategis Nasional Tol Laut saat ini dapat terus menyentuh sampai ke setiap wilayah Papua di manapun.
“Hal ini diharapkan menjadi momentum bagi seluruh Komponen Bangsa khususnya Stakeholders Maritim di Provinsi Papua untuk terus sinergi dan meningkatkan penggunaan Tol Laut yang semakin hari semakin meningkat dengan berlanjut pada Multimoda Transportasi,” ujarnya.
Kasie Lalu Lintas Angkutan Laut & Usaha Kepelabuhanan KSOP Kelas II Jayapura, Willem Thobias Fofid menyampaikan bahwa pada tahun 2021 peningkatan penggunaan Tol Laut dengan konektivitas Logistik terus meningkat.
“Dengan demikian tentu dengan semangat Hari Perhubungan Nasional 2021 hal diharapkan dapat dijadikan momentum untuk pasokan distribusi logistik terus dapat menjangkau Saudara-saudara Kita yang berada di daerah yang pegunungan dan terisolir, sesuai dengan Tema HARHUBNAS 2021 Bergerak Harmonikan Indonesia,” Kata Willem.
Ketua Komunitas Medis Papua Tanpa Batas Ruth Yoteni mengatakan, bahwa kegiatan pelayanan kesehatan tersebut dilakukan selama dua hari di Kampung Bangai, Gresi Selatan.
“Kegiatan ini merupakan program pelayanan kesehatan Komunitas Medis Papua Tanpa Batas. Sasaran pelayanan kesehatan tidak hanya untuk masyarakat dari Suku Elseng dan masyarakat Kampung Bangai saja, tetapi juga pelayanan kesehatan untuk hewan ternak,” ujarnya.
Anggota DPP FORSEMI Ariella A. Yoteni yang juga turut hadir menyampaikan, selain pelayanan kesehatan, juga memberikan bantuan untuk pembangunan rumah pastori dan pembangunan sekolah untuk Suku Elseng.
“Saya tidak punya banyak uang untuk bangun pastori dan gedung sekolah tetapi saya akan bawa orang-orang baik untuk bantu kita disini,” ujar Ariella yang juga merupakan Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri.
Ketua Klasis Kemtuk Pdt. Jhon Anderi menyebutkan bahwa warga kampung Bangai dan Klasis Gresi Selatan sangat mengapresiasi kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Komunitas Medis Papua Tanpa Batas dan supporting system yaitu FORSEMI dan KSOP Kelas II Jayapura sebagai salah satu UPT Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan sebagai wujud rasa persaudaraan dan sukacita serta keberadaan negara hadir sampai di daerah 3TP (Terpencil, Terluar, Tertinggal dan Perbatasan).
“Bantuan yang diberikan oleh Bapak Ibu anggota FORSEMI, Komunitas Medis Papua Tanpa Batas dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan kelas II Jayapura dapat mengobati masyarakat suku Elseng dan kampung Bangai maupun hewan-hewan yang terjangkit penyakit serta membantu dalam kebutuhan konsumsi sehari-hari,” tutupnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Komunitas Medis Tanpa Batas Ester Ruth Yoteni, Ketua Klasis Kemtuk Gresi Pdt. Jhon Anderi, Anggota Dewan Pengurus Pusat FORSEMI Ariella A. Yoteni, Sekretaris Kemtuk Gresi Pdt Dante Mawene, Ketua Koordinator Tim Medis Klasis Port Numbay Frans Rumere, Ketua Dewan Adat Suku Elseng Piter Dantru dan Juru bahasa suku Elseng Yafet Tet serta Kasie Lalu Lintas Angkutan Laut & Usaha Kepelabuhanan KSOP Kelas II Jayapura Willem Thobias Fofid.
Ditambahkan Willem Sebagai informasi, Tol Laut di Papua terus mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah muatan pada Voyage 8 dan 9 pada Trayek T-19 lintas Papua yang mencapai 61 Kontainer, demikian juga pada lintasan Trayek lainnya di wilayah Papua dan Papua Barat pada Trayek T-9 dan Trayek T-11 yang semakin meningkat kemudian diikuti juga peningkatan muatan berangkat pada Trayek T-22, Trayek T-23, Trayek T-24, Trayek T-25 dan bahkan penambahan lintasan layanan Kapal pada Trayek T-26 dapat melayani sampai ke Mumugu Kabupaten Nduga.
Termasuk saat ini terobosan inovasi terbaru Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Ditjen Perhubungan Laut telah menambahkan lagi 2 Trayek untuk distribusi Logistik di wilayah Selatan Papua yaitu Trayek T-27 Merauke - Pomako dan Trayek T-28 untuk menjangkau wilayah selatan Papua, NTT dan Maluku, jelas Kasie Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhan KSOP Kelas Jayapura ini. (*)