TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua MPR RI Prof. Dr. H. Sjarifuddin Hasan, MM., MBA., berbicara mengenai kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan rakyat itu penting dan harus diutamakan. Oleh sebab itu, Syarief Hasan beranggapan bila sudah menjadi tugas seorang presiden untuk memastikan rakyatnya tidak susah.
Hal tersebut diungkap Syarief Hasan saat menghadiri acara Temu Kangen Presiden Indonesia ke-6, Jend. TNI (pur) Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono MA., dengan masyarakat Kabupaten Cianjur di Gedung As-Sakinah, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (9/1/2024) malam.
Menanggapi jalannya acara tersebut, Syarief Hasan mengatakan, kedatangan SBY dalam pertemuan sebagai bukti bahwa Presiden RI ke-6 itu konsisten memperjuangkan kesejahteraan masyarakat. Karena kedatangan SBY dalam acara tersebut bertujuan untuk melepas rasa kangen pada masyarakat Cianjur.
Pesan-pesan yang disampaikan SBY, menurut Syarief Hasan bukan sekedar gagasan. Tetapi sudah pernah dilakukan oleh SBY selama menjabat sebagai Presiden RI dua periode. Artinya seluruh pesan tersebut bukan impian, tapi sudah dipraktekkan, bahkan sudah bisa dirasakan hasilnya.
"Dekat dengan ulama, itu adalah ajaran agama. Bahkan tidak akan komplit kehidupan kita, jika ulama dan umaro tidak saling berdekatan dan bekerjasama," kata anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat dalam pertemuan bertema "Rakyat Tidak Boleh Susah, Rakyat Harus Makin Sejahtera".
Syarief Hasan berpesan, siapapun presiden yang terpilih dalam pemilu nantinya yang terpenting adalah kesejahteraan rakyat. Rakyat tidak boleh susah, rakyat harus makin sejahtera.
"Itulah, inti dari sila kelima Pancasila, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," pungkas Syarief Hasan.
Baca juga: Jelang Pemilu Serentak 2024, Syarief Hasan Bahas Situasi Keamanan saat Kunjungan ke Polres Cianjur
Di samping itu, temu kangen SBY dengan warga Cianjur mendapat perhatian yang sangat besar. Terbukti, gedung tempat acara berlangsung tak mampu menampung seluruh peserta yang antusias ingin melihat kehadiran Presiden RI ke-6, sekaligus mendengarkan arahan yang disampaikan SBY.
Selain mendengar arahan SBY, pada acara itu juga diputar video berdurasi 25 menit, berisi perjuangan dan keberhasilan SBY selama 10 tahun memimpin Indonesia.
Sebagai pembicara tunggal, SBY mengaku memiliki kedekatan khusus dengan Cianjur, dan Jawa Barat pada umumnya. Sebagai anggota TNI, SBY menghabiskan sebagian besar waktunya, bertugas di Jawa Barat. Bahkan kedua anaknya, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono dan Edi Baskoro Yudhoyono lahir di Jawa Barat.
"Saya merasa dekat dengan Cianjur itu sejak duduk di bangku SLTP sekitar tahun 60 an, waktu itu ada seorang penyanyi bernama Alfian mempopulerkan lagu berjudul Semalam di Cianjur. Ketika saya bertugas, kenangan itu makin melekat, apalagi Cianjur terkenal dengan keramahan masyarakatnya, dan keindahan alamnya, seolah selalu mendapat berkah dari Allah," ungkap SBY.
Pada kesempatan itu, SBY mengajak seluruh pemimpin untuk selalu menjaga kedekatan, serta bergandengan tangan dengan ulama. Karena kedekatan antara ulama dan pemerintah sangat dianjurkan oleh agama. Bahkan, kedekatan ulama dan umaro, bisa berkontribusi dalam persatuan kesatuan, kemajuan, kesejahteraan dan ketentraman bagi seluruh masyarakat.
Baca juga: SBY: Jangan Terlalu Banyak Berjanji kepada Rakyat
"Kebersamaan, membuat kita mampu menghadapi segala masalah secara bersama-sama, saling mendukung dan mengayomi. Karena itu, semua pemimpin, termasuk presiden baru nanti, perlu menjaga dan memupuk kedekatan antara ulama dan umaro," tutur SBY.
Menyoal pelaksanaan pemilu 14 Februari, SBY mengajak seluruh kontestan melakukan kampanye dengan baik, jujur dan adil. Agar rakyat bisa menentukan pilihan dengan bijak. Apalagi, kemenangan yang dilalui dengan kejujuran dan keadilan, akan menimbulkan keberkahan.
"Jangan memberikan janji-janji yang sulit terealisasi, yang terpenting adalah bagaimana meningkatkan perekonomian dan menumbuhkan kesejahteraan masyarakat. Menyediakan lapangan pekerjaan, meningkatkan penghasilan, menyediakan pupuk bagi petani, solar buat nelayan dan menaikkan gaji bagi buruh, ASN, TNI, Polri dan para pensiunan. Ingat, rakyat tidak boleh susah, rakyat harus makin sejahtera," tutupnya. (*)