TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertanian menyampaikan ketersediaan pangan asal ternak, seperti daging sapi, ayam dan telur di Jawa Timur terpantau aman dan mencukupi untuk kebutuhan masyarakat di bulan Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah saat melakukan pemantauan ketersediaan pangan asal ternak di Pasar Wonokromo dan beberapa sentra peternakan di Provinsi Jawa Timur, Kamis (31/03).
"Kami kesini ditugaskan oleh Bapak Menteri Pertanian untuk terus memantau ketersediaan pangan asal ternak, yaitu: daging sapi, daging ayam dan telur untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Jawa Timur tercukupi, terutama untuk kebutuhan di bulan Ramadhan dan Idul Fitri nanti," kata Dirjen PKH Nasrullah.
“Kita dapat melihat saat ini baik di pasar maupun di sentra-sentra peternakan di Jawa Timur untuk ketersediaan daging, sapi ayam dan telur semua aman”, ungkapnya menjelaskan.
Sebagai informasi Jawa Timur adalah sentra produksi ternak dengan populasi sapi terbesar nomor 1 di Indonesia saat ini. Populasi Ternak di Jawa Timur saat ini sebanyak 4.928.987 ekor. Berdasarkan data yang dilaporkan oleh Dinas Peternakan Jawa Timur saat ini terdapat 61.109 ekor sapi/kerbau siap potong untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Jawa Timur ini merupakan salah satu lumbung sapi nasional dan lumbung telur ayam ras kita," ungkap Nasrullah.
Lebih lanjut Nasrullah menyampaikan, Kementan dalam menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga daging sapi/kerbau menjelang puasa dan Idul Fitri tahun ini terus melakukan validasi data prognosa ketersediaan dan kebutuhan daging sapi/kerbau bersama Kementerian dan Lembaga terkait, serta asosiasi peternakan, Selanjutnya bersama Dinas yang menangani fungsi peternakan dan Kesehatan hewan terus mendata ketersediaan sapi/kerbau lokal by name by address pada 10 provinsi sentra sapi/kerbau lokal, termasuk salah satunya Provinsi Jawa Timur.
“Selain itu, kami juga menghubungkan antara pemotong, pedagang, BUMN, dan BUMD dengan sumber sapi/kerbau lokal, tentunya hal ini bertujuan untuk memudahkan akses jual-beli,” kata Nasrullah.
“Pemantauan terus kami lakukan dengan melibatkan Kementerian/Lembaga terkait dan Dinas Provinsi/Kab/Kota, serta kita buat laporan setiap hari,” imbuhnya menambahkan.
“Saya berharap semua pihak, termasuk masyarakat sebagi konsumen, tidak perlu panik karena ketersediaan panga asal ternak aman dan tercukupi hingga Idul Fitri 2022,” tutur Nasrullah.
"Stok kita cukup, dan saatnya sapi peternak rakyat dapat mengisi sentra-sentra konsumen yang ada di Indonesia," tuturnya.
Berdasarkan data laporan dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur bahwa ketersediaan komoditas daging sapi pada bulan April 2022 sebanyak 12.161 ton, sedangkan kebutuhannya sebanyak 11.428 ton, sehingga terdapat suplus sebesar 733 ton. Untuk bulan Mei 2022 ketersediaannya mencapai 12.387 ton, sedangkan kebutuhannya sebanyak 11.428 ton, sehingga terdapat suplus sebesar 959 ton.
Lebih lanjut untuk komoditas daging ayam, di bulan April 2022 ketersediaannya sebanyak 34.923 ton, sedangkan kebutuhannya sebanyak 34.025 ton, sehingga terdapat surplus sebesar 898 ton. Adapun di bulan Mei 2022, kebutuhannya mencapai 35.199 ton dengan kebutuhan 34.025, sehingga terdapat surplus sebesar 1.175 ton.
Sementara itu, untuk komoditas telur ayam ras di bulan April 2022 mencapai 64.200 ton dengan kebutuhan 48.813 ton, sehingga surplus 15.387 ton. Kemudian untuk kebutuhan di bulan Mei 2022 mencapai 58.894 ton dengan kebutuhan 48.813 ton, sehingga terdapat surplus sebesar 10.081 ton.
"Di Jawa Timur ini, baik daging sapi, ayam, dan telur semuanya surplus," ucap Nasrullah. "Kecukupan pangan asal ternak kita sangatlah cukup jelang Ramadhan, Insya Allah akan semuanya cukup dan aman," ungkapnya.