TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Digitalisasi dalam bisnis kepelabuhanan merupakan suatu keharusan karena dapat meningkatkan Pelayanan Kepelabuhanan dengan menjawab Tantangan Bisnis serta mendukung kelestarian lingkungan melalui kegiatan operasional yang bersih dan efisien.
Para pengguna jasa dapat dengan mudah melakukan aktivitas bisnis nya karena adanya konektivitas digital dalam menjalankan aktivitas, mengurangi tatap muka sehingga dapat menekan tingkat korupsi, ramah lingkungan karena mengurangi penggunaan kertas (paperless) dan dapat dilaksanakan dimana saja secara mobile.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha didepan para praktisi kehumasan UPT Ditjen Hubla dan stakeholders yang hadir sebagai peserta Forum Kehumasan yang diinisiasi Otoritas Utama Tanjung Priok dalam sorotan tema Kolaborasi Ekosistem dan Peran Ilmiah Mewujudkan Smart Port Pelabuhan Tanjung Priok Dalam Mendukung National Logistic Ecosystem, Kamis (14/7/2022).
“Forum Kehumasan ini adalah sarana yang sangat baik untuk diselenggarakan, dengan tujuan untuk membangun komunikasi, sinergi dan kolaborasi di lingkungan Pelabuhan Tanjung Priok dalam mempercepat terwujudnya National Logistic Ecosystem (NLE) di Pelabuhan melalui pelayanan berbasis digital khususnya pelayanan operasional kepelabuhanan.” Ujar Dirjen Arif.
Ia pun menambahkan saat ini Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah berbenah menuju sistem digital operasi pelabuhan. Hal tersebut terlihat dari metamorfosis layanan berbasis teknologi antara lain INAPORTNET, CEISA, TOS, VMS, Auto Gate System, SIMON TKBM, dan Single Truck Identification Data (STID) yang terus dikembangkan.
Setelah Sistem registrasi kendaraan truk pengangkut muatan dari ke Pelabuhan Tanjung Priok (STID) berhasil diterapkan, maka tahap selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menerapkan Truck and Terminal Booking System (TTBS) yang bertujuan untuk mengatur kedatangan truk yang akan membawa muatan receiving dan delivery menjadi lebih teratur dan tidak terpusat dalam satu slot waktu sehingga sering mengakibatkan beban sebuah terminal melebihi normal dan berdampak pada kemacetan di jalan- jalan sekitar pelabuhan.
Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Ibis Style Sunter tersebut menghadirkan 3 narasumber diantaranya :
Nofie Iman, PhD, Tenaga Ahli Menhub; Raja Oloan Saut Gurning, ST., MSc., Ph.D, Akademisi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya; dan Guna Mulyana, Head Regional 2 PT Pelindo (Persero).
Pada kesempatan yang sama, Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok yang dikepalai Capt. Wisnu Handoko juga melakukan peluncuran 3 aplikasi yang telah diterapkan untuk pelayanan pengguna jasa, antara lain AWAS KETIBAN : Aplikasi Pengawasan Keamanan dan Ketertiban; SIMASPRI : Sistem Informasi Management Aset Kantor OP Tanjung Priok; dan SIPITUNG : Sistem Pelayanan Informasi Terintegrasi Tanjung Priok. Bentuk layanan digital ini merupakan aksi perubahan para pejabat struktural eselon 4 pada unit tersebut.