TRIBUNNEWS.COM - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menjadi Ketua MPR RI pertama yang diangkat sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir.
Pada kesempatan tersebut, Bamsoet juga menerima Brevet Kehormatan Anti Teror Aspek Laut dan Intai Para Amphibi Korps Marinir. Bamsoet menjadi Warga Kehormatan Marinir ke-41.
Upacara penghargaan dengan rangkaian simulasi perang, dilakukan di Pulau Damar, Kepulauan Seribu, yang merupakan daerah latihan TNI Angkatan Laut. Dipimpin Panglima TNI Laksamana Yudo Margono sebagai Inspektur Upacara dan Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto sebagai Komandan Upacara.
"Sebuah kebanggaan sekaligus kehormatan mendapatkan penghargaan ini, yang bukanlah semata pengakuan atas integritas dan dedikasi dalam mejalankan tugas-tugas kenegaraan. Lebih dari itu, pengukuhan sebagai warga kehormatan ini juga menyiratkan amanah dan tanggungjawab, untuk mengimplementasikan jiwa korsa dan meneladani semangat pengabdian prajurit Korps Marinir, yang selalu siap berkorban jiwa dan raga, demi keutuhan dan kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Bamsoet usai menerima penghargaan sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir, di Pulau Damar, Jakarta, Selasa (24/1/23).
Selain Bamsoet, sejumlah tokoh juga turut menerima penghargaan sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir. Antara lain, Ketua DPR RI Puan Maharani, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman, KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali, dan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Prosesi upacara diawali perjalanan menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Parang 647 dari Markas Komando Lintas Laut Militer di kawasan Tanjung Priok Jakarta menuju KRI Banda Aceh 593 yang berada di tengah laut. Kemudian beralih menggunakan tank LVT 7, dari tengah laut menuju Pulau Damar, dengan melakukan simulasi perang Serbu Amphibi dan pertempuran jarak dekat di dalam hutan untuk mengambil alih Pulau Damar yang dikuasi musuh dengan dukungan simulasi operasi serangan udara langsung (SUL).
Setelah mendapat briefing dari Komandan Detasemen Jalamengkara (Denjaka), Kolonel Mar Samson Sitohang, Bamsoet bersama pasukan Marinir masuk ke dalam kawasan hutan Pulau Damar. Bamsoet ikut menembakan peluru tajam dan simulasi peledakan detonator bom.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini turut bangga, bahwa dari sisi kekuatan armada laut, World Directory of Modern Military Warships menempatkan TNI Angkatan Laut di peringkat ke-empat dalam daftar kekuatan armada laut dunia.
Posisi tersebut masih harus ditingkatkan, mengingat posisi Indonesia yang sangat strategis. Misalnya, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.508 pulau, dan memiliki garis pantai 99.083 km, atau terpanjang ke-2 di dunia setelah Kanada. Indonesia juga memiliki luas laut terbesar ke-6 di dunia, setelah Perancis, Amerika Serikat, Australia, Rusia, Inggris.
"Kondisi tersebut meniscayakan bahwa Indonesia sangat membutuhkan armada laut yang kuat. Terdiri dari sumberdaya manusia yang profesional, kompeten, dan militan, serta dukungan Alutsista yang tidak hanya memadai secara kuantitas, namun juga siap dioperasionalkan, serta tidak melupakan aspek modernisasi agar dapat menyesuaikan dengan kemajuan teknologi," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum FKPPI dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini juga mengapresiasi kontribusi Korps Marini yang tidak hanya diwujudkan sebagai Komando Utama Operasi TNI yang bertugas menjaga pertahanan dan keamanan wilayah teritorial strategis. Melainkan juga sebagai Komando Utama Pembinaan TNI Angkatan Laut yang bertugas membina kekuatan dan potensi maritim menjadi kekuatan pertahanan keamanan matra laut yang disegani.
Sejarah mencatat peran penting Korps Marinir yang selalu menjadi bagian dari solusi atas berbagai persoalan sosial. Misalnya dalam penanggulangan dampak bencana alam melalui berbagai aksi sosial kemanusiaan, serta membantu operasi pencarian dan penyelamatan (search and rescue) pada berbagai insiden kecelakaan.
"Di kancah internasional, Korps Marinir juga membawa nama harum dan menjaga kewibawaan negara, dalam partisipasinya sebagai pasukan perdamaian dunia, untuk melaksanakan salah satu amanat Konstitusi, yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial," pungkas Bamsoet.
Selain penghargaan sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir, Bamsoet juga sudah terlebih dahulu mendapatkan penghargaan serupa dari TNI dan Polri. Antara lain, Wing Kehormatan Penerbang Kelas 1 dari TNI-Angkatan Udara (2021), Warga Kehormatan Satuan Kapal Selam dari TNI-Angkatan Laut (2020), Warga Kehormatan Korps Brimob (2020), dan Warga Kehormatan Badan Intelijen Negara (BIN) (2020). (*)