TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Pondok Pesantren Modern Sunanul Muhtadin yang didirikan oleh Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid (Gus Jazil), memiliki koleksi baru yang istimewa berupa mushaf Alquran raksasa seukuran 1 x 1.5 meter di Sidayu, Gresik, Jawa Timur.
Istimewanya lagi, mushaf Alquran yang baru diluncurkan pada Senin (17/7/2023), merupakan mushaf hasil tulis tangan oleh seorang ulama di Lamongan, Kiai Rusdi. Tidak tanggung-tanggung, proses penulisannya membutuhkan waktu selama kurang lebih 1 tahun.
”Mushaf Alquran ini ditulis secara langsung dengan tangan selama kurang lebih setahun atau 365 hari. Alhamdulillah selesai, nanti akan kita tashih kembali, barang kali ada titik atau harakat yang perlu disempurnakan,” ujar Gus Jazil saat peluncuran mushaf Alquran Raksasa di Ponpes Modern Sunanul Muhtadin, Sidayu, Gresik.
Baca juga: Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid Ikut Hadiri Puncak Peringatan Bulan Bung Karno di GBK
Peluncuran mushaf Alquran raksasa tersebut juga dihadiri Pengasuh Ponpes Modern Sunanul Muhtadi KH Sunan Hamli, Dewan Pembina Bu Nyai Chalimatus Sya’diyah yang juga dosen Institute Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta, pengurus pesantren Gus Muhammad Hilman Mufidi, Ketua Yayasan Sekolah Al-Quran Sunanul Muhtadin Gus Mahbub Aufar, serta caleg DPR RI PKB Dapil Surabaya-Sidoarjo Abdul Rochim (Cak Rochim), dan para santri serta ustaz-ustazah Ponpes Modern Sunanul Muhtadin.
Dalam kesempatan itu, sejumlah santri juga membaca secara bergiliran mushaf Alquran raksasa tersebut dengan lantunan bacaan yang sangat tartil dan merdu.
Gus Jazil mengatakan, mushaf Alquran raksasa ini merupakan bagian dari karya anak bangsa yang dimiliki oleh Ponpen Modern Sunanul Muhtadin dalam rangka mengenalkan dan mengajak kepada masyarakat untuk senantiasa cinta terhadap Alquran.
Baca juga: Wakil Ketua MPR RI Apresiasi SEMA terkait Pencatatan Perkawinan Beda Agama
”Saya selaku pendiri dan pembina Pondok Pesantren Sunanul Muhtadin memiliki dan menyimpan mushaf sebesar ini karena ingin agar para santri memiliki kebebasan jiwa dan kebesaran hati untuk selalu berpegang pada visi dan perilaku Alquran,” tuturnya.
Ketua Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) Jakarta ini mengatakan bahwa di Ponpes Modern Sunanul Muhtadin para santrinya dididik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun memiliki basis Alquran yang kuat.
”Bahkan, kami memiliki dan membuka program tahassus Alquran untuk Madrasah Aliyah, sekaligus program tahfidhul Alquran bagi para santri yang memilki minat dan kemampuan untuk menghafal Alquran,” tuturnya.
Baca juga: Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Pendidikan Pekerja Migran Indonesia
Mushaf Alquran raksasa ini, tutur Gus Jazil, didedikasikan untuk para santri dan masyarakat luas untuk terus mencintai dan mengamalkan Alquran yang menjadi pedoman hidup umat Islam.
”Bagi masyarakat yang ingin melihat langsung mushaf Alquran raksasa ini silakan datang langsung ke Ponpes Modern Sunanul Muhtadin,” tutur Gus Jazil.
Sebelumnya, di Ponpes Modern Sunanul Muhtadin juga telah dicanangkan sebagai Pusat Pembinaan Al-Qur'an di Jawa Timur atau Quranic Center Jamiyah Madrasah Al-Qur'an (JMQ).
Quranic Center ini dibina langsung oleh para senior JMQ, yakni para ahli Alquran lulusan PTIQ dan IIQ Jakarta sebagai wadah atau perhimpunan Pusat Pembinaan Al-Qur'an.
”Kita akan bina para juara MTQ Jatim dari sini untuk menjadi juara di tingkat nasional maupun internasional,” katanya.
Gus Jazil yang juga Ketua JMQ Jawa Timur ini menjelaskan, bahwa Al-Qur'an sebagai wahyu sekaligus mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, memiliki kedudukan yang penting dalam kehidupan manusia sebagai sumber ajaran Islam sehingga keberadaannya harus dijaga. (*)