TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua MPR RI, Yandri Susanto, mengapresiasi konsistensi pengurus Kebudayaan Seni Silat dan Tari Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (Kesti TTKKDH) menjaga dan melestarikan kebudayaan lokal di tengah maraknya inflitrasi budaya asing.
Dengan anggota sebanyak 6 juta orang yang tersebar di berbagai wilayah indonesia bahkan sampai ke mancanegara, membuktikan bahwa organisasi ini berhasil melestarikan kebudayaan asli banten di tengah-tengah masyarakat.
"Kesti TTKKDH sangat konsisten menjaga dan melestarikan budaya Tjimande kepada masyarakat di tengah maraknya pengaruh budaya asing ke Indonesia. Kebudayaan lokal asli banten ini tersebar ke berbagai wilayah indonesia bahkan sampai ke mancanegara," ujar Yandri saat menghadiri acara Pelantikan dan Rapat Kerja Wilayah DPW Kesti TTKKDH Provinsi Banten di Hotel Horison Ultima Serang (30/7/2023).
Hal ini merupakan penerapan dari Pasal 32 UUD NRI Tahun 1945 di mana negara memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.
Pengurus Kesti TTKKDH sudah melaksanakan amanat ketentuan konstitusi dengan turut serta menjaga dan melestarikan budaya lokal tjimande serta memperkenalkannya ke berbagai wilayah Indonesia serta mancanegara.
"Saya berharap Kesti TTKKDH dapat membawa budaya tjimande mendunia. Dengan anggota yang tersebar sampai ke mancanegara, budaya asli banten ini dapat diperkenalkan ke negara-negara lain," ujar Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
"Pembentukan karakter, budi pekerti dan disiplin juga ditanamkan bagi para anggota Kesti TTKKDH. Karena kedisiplinan menjadi dasar bagi para anggota untuk belajar seni silat tjimande yang diwariskan secara turun temurun," tambahnya.
Sebagai organisasi yang fokus pada pembinaan seni silat dan pembentukan budi pekerti anggotanya, menurut Yandri, keluarga Kesti TTKKDH sangat menjaga tradisi yang diwariskan oleh para kasepuhan tjimande.
Kelid, tari kolot, urutan, golempangan dan keceran sebagai seni budaya yang sudah ada ratusan tahun lalu tetap terjaga kelestariannya sampai hari ini sebagai bukti para penerusnya menjaga tradisi.
Diketahui, gelaran ini turut dihadiri oleh Staf Ahli Gubernur Banten M Agus Setiawan, Ketua DPW Kesti Banten Hakim Sulaiman Akbar, Sekjen DPP Kesti Mahyudi Yusuf, dan Ketua DPP Kesti Wahyu Nurjamil. (*)