TRIBUNNEWS.COM - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo bersama para alumni SMA Negeri 14 Jakarta menggelar reuni akbar lintas angkatan 60 Tahun SMA Negeri 14 Jakarta. Reuni yang mengangkat tema 'Satu Hati, Satu Rasa, Satu Selamanya' diikuti ratusan alumni dari angkatan 1971 hingga 2022 serta para guru dan mantan guru SMA Negeri 14 Jakarta.
"Melalui reuni akbar lintas angkatan SMA Negeri 14 Jakarta ini kita harapkan bisa merekatkan kembali rasa persaudaraan dan persatuan antar alumni SMA Negeri 14 Jakarta. Sesuai dengan tema yang ambil 'Satu Hati, Satu Rasa, Satu Selamanya', mari satukan lagi langkah kita untuk bersama memberikan sumbangsih terbaik bagi bangsa dan negara. Jangan kita terpecah hanya gegara beda pilihan politik," ujar Bamsoet saat memberi sambutan di acara reuni akbar lintas angkatan SMA Negeri 14 Jakarta di Jakarta, Sabtu (28/10/23).
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menuturkan, saat reuni akbar para alumni SMA Negeri 14 Jakarta juga diresmikan pembentukan Ikatan Alumni (IKAS) SMA Negeri 14 Jakarta. Dengan terbentuknya IKAS SMA Negeri 14 Jakarta diharapkan mampu memperkuat jaringan networking antar para alumni SMA Negeri 14 Jakarta.
Baca juga: Ketua MPR RI Bamsoet Apresiasi Gelaran Festival Musik Tematik Scream or Dance Milenial
"Keberadaan para alumni SMA Negeri 14 Jakarta yang tersebar di berbagai bidang usaha dan pekerjaan, bisa dikembangkan menjadi kekuatan sosial dan kekuatan ekonomi. Karenanya, IKAS SMA Negeri 14 Jakarta harus mampu mengembangkan networking, kerja sama serta kolaborasi para alumni dalam membangun perekonomian bangsa," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini mengajak para alumni SMA Negeri 14 Jakarta menghadirkan inovasi baru dalam membangun perekonomian nasional. Inovasi diperlukan agar dapat menawarkan terobosan yang lebih baik dalam menghadapi persaingan global.
"Terlebih saat ini bangsa Indonesia sedang memasuki bonus demografi. Bahkan hingga tahun 2045, saat bangsa kita memasuki era Indonesia Emas, diperkirakan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2045 akan mencapai 319 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, sekitar 70 persennya, atau sebanyak 223 juta jiwa adalah kelompok usia produktif. Bonus demografi ini harus bisa kita manfaatkan secara optimal," pungkas Bamsoet.
Baca juga: Sharing Ilmu Pengetahuan, Bamsoet Dukung International Conference yang Digelar Universitas Borobudur