News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siti Fauziah : Penguatan Nilai-Nilai Pancasila Diperlukan Pasca Pemilu 2024

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siti Fauziah ketika menjadi narasumber dalam Forum Komunikasi Publik (FKP) Sarasehan Kehumasan MPR RI di Ruang Micro Teaching Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Riau (Unri), Selasa (21/5/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal (Plt Sesjen) MPR Siti Fauziah, SE, MM, menyebutkan rekonsiliasi nilai-nilai Pancasila diperlukan pasca pesta demokrasi atau Pemilu 2024. Rekonsiliasi nilai-nilai Pancasila pasca Pemilu 2024 di antaranya dengan penguatan nilai-nilai Pancasila untuk meredam konflik dan membangun kembali hubungan yang rusak, menciptakan kesepakatan bersama untuk masa depan yang lebih baik, dan dialog melibatkan sejumlah lapisan masyarakat.

"Artinya rekonsiliasi nilai-nilai Pancasila setelah Pemilu 2024 memang diperlukan, antara lain untuk meredakan potensi konflik yang terjadi pada Pemilu 2024," kata Siti Fauziah ketika menjadi narasumber dalam Forum Komunikasi Publik (FKP) Sarasehan Kehumasan MPR RI di Ruang Micro Teaching Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Riau (Unri), Selasa (21/5/2024).

Baca juga: Bamsoet Terima Panitia Lomba Asah Keterampilan Penggunaan Senjata Api Beladiri PERIKHSA 2024

FKP Sarasehan Kehumasan MPR RI bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa (Hima) Program Studi (Prodi) PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) FKIP Unri ini mengambil tema "Rekonsiliasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Kebhinnekaan Pasca Pesta Demokrasi". Turut hadir Wakil Dekan I FKIP Dr. Roza Linda, S.Si, MSi, Wakil Dekan III Ria Novianti S.Psi, MPd, dan narasumber staf pengajar FKIP Dr. Sri Erlinda, SIP, MSi dan Jumili Arianto, S.Pd, MH.

Menurut Siti Fauziah, rekonsiliasi nilai-nilai Pancasila pasca pesta demokrasi diperlukan untuk meredakan konflik horisontal. Potensi konflik horisontal itu juga terjadi di kalangan mahasiswa. Misalnya, perbedaan pilihan pada Pemilu 2024 di kalangan keluarga mahasiswa. "Kadang terjadi pilihan mahasiswa berbeda dengan pilihan orang tuanya. Jangan sampai perbedaan pilihan dalam Pemilu 2024 membuat renggang hubungan di antara anggota keluarga. Ini yang harus dipahami," tuturnya.

Selain itu, Siti Fauziah mengungkapkan Pemilu 2024 lalu diwarnai dengan potensi konflik di tengah masyarakat, penyebaran informasi yang tidak valid, banyaknya informasi hoaks dan SARA, serta money politics. "Bagi peserta Pemilu, bagi para calon anggota legislatif, Pemilu 2024 ini cukup berat. Seperti sering dikemukakan, pada Pemilu 2024 ini money politic masih terjadi," ujar wanita yang akrab disapa Bu Titi ini.

Siti Fauziah menambahkan rekonsiliasi nilai-nilai Pancasila pasca pesta demokrasi melalui penguatan nilai-nilai luhur Pancasila dapat dilakukan dengan menanamkan pemahaman serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat. Secara khusus kepada generasi muda, penguatan nilai-nilai luhur Pancasila itu dilakukan melalui pengembangan kurikulum pendidikan Pancasila di sekolah-sekolah maupun kampus.

"Juga dapat dilakukan dengan cara menumbuhkan rasa cinta kepada negara dan Pancasila melalui kegiatan seni budaya dan keagamaan serta menciptakan toleransi di tengah masyarakat," imbuhnya.

Dalam konteks memasyarakatkan Pancasila secara masif, sambung Siti Fauziah, MPR mensosialisasi Empat Pilar MPR (Pancasila, UUD NRI tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) dengan berbagai metode seperti Cerdas Cermat, pagelaran seni budaya, focus group discussion. Sosialisasi Empat Pilar MPR ini untuk menghadapi tantangan kebangsaan seperti melemahnya pemahaman terhadap ideologi Pancasila, degradasi moral generasi muda, konflik horisontal di tengah kondisi politik, ancaman krisis dan hegemoni ekonomi politik global.

Siti Fauziah meyakini masyarakat Riau masih menjaga nilai-nilai luhur Pancasila. Dia meminta mahasiswa untuk menjaga nilai-nilai kekeluargaan, gotong royong, dan budi pekerti. "Nilai kekeluargaan dan gotong royong pada masyarakat Riau masih kuat. Inilah salah satu nilai Pancasila. Sekarang nilai-nilai itu mulai berkurang. Nilai budi pekerti di kalangan generasi muda juga mulai luntur. Kita harus menanamkan dan menjaga nilai-nilai kekeluargaan, gotong royong, dan budi pekerti," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini