TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Sosial RI berhasil meraih penghargaan atas inovasi pelayanan publik dalam acara Gebyar Pelayanan Prima 2024 yang digelar oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).
Penghargaan tersebut diserahkan langsung kepada Sekretaris Jenderal Kemensos, Robben Rico, pada Rabu (8/10) di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Jakarta Selatan. Kemensos diakui sebagai salah satu instansi yang sukses mengimplementasikan inovasi pelayanan publik yang inklusif dan memperhatikan kelompok rentan.
Acara yang mengusung tema “Wujudkan Ekosistem Pelayanan Publik Transformatif, Inovatif, dan Inklusif” ini diadakan sebagai upaya dalam mengukur keberhasilan Reformasi Birokrasi Berdampak di Indonesia.
Dalam ajang ini, Kemensos meraih 7 penghargaan yang terdiri dari 1 penghargaan Pembinaan Pelayanan Publik Ramah Kelompok Rentan, 1 Penghargaan dari Top 5 Inovasi Kelompok Keberlanjutan Inovasi, dan 5 Penghargaan dari Top 5 Inovasi Kelompok Replikasi Inovasi.
7 penghargaan tersebut diberikan untuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemensos yaitu Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita Kartini Tamanggung (Sentra Terpadu Kartini Temanggung), Sentra Handayani Jakarta, Sentra Paramita Mataram, Sentra Phalamartha Sukabumi, Sentra Dharma Guna Bengkulu, dan Sentra Pangurangi Takalar.
“Selamat kepada 7 Sentra yang sudah bekerja luar biasa,” ujar Sekjen Kemensos, Robben Rico.
Baca juga: Antisipasi Masyarakat Menengah Turun Kelas, Kemensos Siapkan Program Untuk Jaga Daya Beli
Robben menekankan kepada sentra yang telah berhasil mendapat penghargaan tersebut untuk menjadi motivasi bagi sentra lain untuk tahun selanjutnya.
“Terima kasih untuk teman-teman semua yang telah bekerja dengan sangat luar biasa,” tambahnya. Robben juga berpesan kepada 7 sentra penerima penghargaan untuk tidak cepat berpuas diri dan terus meningkatkan kualitas pelayanan.
Inovasi yang dilakukan Kemensos pada praktiknya memberikan dampak positif bagi masyarakat khususnya kelompok rentan. Penerima manfaat dengan disabilitas mental, korban penyalahgunaan NAPZA, korban radikalisme, dan lansia dilibatkan dan dapat dibuktikan bahwa mereka mampu untuk berdaya dan memiliki peran dalam membangun kemandirian dan mampu memberi andil dalam hidup bermasyarakat.
Penghargaan ini menjadi dorongan bagi Kemensos untuk terus meningkatkan mutu pelayanan yang sejalan dengan visi pemerintah dalam menciptakan pelayanan publik yang modern, efisien, dan tanggap terhadap kebutuhan masyarakat. (*)
Baca juga: Jumlah Kelas Menengah Turun, Kemensos Siapkan Program untuk Angkat Daya Beli Masyarakat