News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lestari Moerdijat Dukung Pendidikan Inklusif Demi Peningkatan Daya Saing SDM Nasional

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat saat menjadi pembicara pada acara bimbingan teknis bertema Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Melalui Penguatan Literasi dan Numerasi yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Tangerang, Banten, Kamis (26/9/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, turut mendukung pendidikan yang inklusif. Menurutnya, pendidikan inklusif harus dilakukan sejak dini sebagai proses membangun karakter anak. 

Pendidikan yang inklusif, partisipatif, dan adaptif harus terus diwujudkan sebagai upaya membangun fondasi pendidikan di Indonesia dalam rangka meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM) nasional. 

"Upaya untuk merealisasikan pendidikan yang inklusif sejak dini harus dilakukan sebagai bagian proses membangun karakter anak bangsa dalam upaya mewujudkan peningkatan daya saing SDM nasional," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/10). 

Pada serah terima jabatan, Senin (21/10), Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti berjanji akan menciptakan pendidikan yang inklusif, partisipatif, dan adaptif. 

Baca juga: Lestari Moerdijat: Jawab Tantangan Pembangunan dengan Efektivitas Pemerintahan

Pada masa kepemimpinannya Abdul Mu'ti berjanji pendidikan prasekolah akan mendapatkan perhatian serius karena merupakan bagian dari fondasi pendidikan di Indonesia dalam proses pembangunan SDM nasional yang lebih baik. 

Menurut Lestari, upaya tersebut merupakan langkah strategis untuk meningkatkan daya saing anak bangsa. 

Apalagi, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, pada catatan The Global Talent Competitiveness Index 2022 terbitan INSEAD, Human Capital Leadership Institute, dan Portulans Institute, Indonesia menduduki peringkat ke-82 dari 133 negara yang diteliti dengan skor 37,00.

Rendahnya tingkat daya saing global itu, tambah Rerie, sebanding juga dengan rendahnya tingkat kecerdasan intelektual (IQ) penduduk Indonesia. 

Dalam Average IQ by Country 2022 yang dijabarkan oleh World Population Review, IQ rata-rata penduduk Indonesia tercatat baru sebesar 78,49 atau masih pada kategori rendah.

Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu sangat berharap intervensi sejak dini dalam proses pendidikan dapat mengakselerasi peningkatan daya saing setiap anak bangsa. 

Tentu saja, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, upaya Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah itu harus mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah dan masyarakat agar upaya akselerasi peningkatan daya saing SDM nasional dapat segera terwujud.

Baca juga: Lestari Moerdijat Serukan Pentingnya Kesadaran Advokasi Tindak Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini