News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jasa Raharja Ajak Seribu Anak Yatim Piatu dan Binaan Yayasan Sosial Main di Dufan

Penulis: Gita Irawan
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Memperingati HUT Ke-21 Badan Usaha Milik Negara yang jatuh pada 21 April setiap tahunnya, PT Jasa Raharja (Persero) mengajak seribu anak yatim piatu dan binaan yayasan sosial untuk bermain secara gratis di tempat hiburan Dunia Fantasi (Dufan), Jakarta Utara, Minggu (24/3/2019).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memperingati HUT Ke-21 Badan Usaha Milik Negara yang jatuh pada 21 April setiap tahunnya, PT Jasa Raharja (Persero) mengajak seribu anak yatim piatu dan binaan yayasan sosial untuk bermain secara gratis di tempat hiburan Dunia Fantasi (Dufan), Jakarta Utara, Minggu (24/3/2019).

Dalam acara tersebut, anak-anak yang berasal dari empat belas panti asuhan dan yayasan sosial tidak hanya dibebaskan memainkan wahana yang tersedia di Dufan, melainkan juga diajak menikmati hiburan lainnya antara lain penampilan dari artis cilik Romaria.

Anak-anak tersebut juga diberikan bingkisan berupa makanan, kudapan, dan hadiah lainnya.

Mengenakan kaus bertuliskan "Seribu Tawa Bersama Jasa Raharja", ribuan anak tersebut tampak antusias berjoget dan mengikuti kuis-kuis berhadiah yang disediakan panitia.

Tidak hanya anak-anak tersebut, jajaran Direksi dan karyawan Jasa Raharja juga tampak menikmati acara tersebut dengan ikut maju ke depan panggung dan berjoget bersama saat Romaria tampil membawakan lagu anak-anak andalannya.

Direktur Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi M Wahyu Wibowo mengatakan, acara perayaan ulang tahun BUMN tersebut memang dikhususkan bagi bakti sosial.

Dalam rangka hal tersebut, Jasa Raharja tidak hanya membuat acara yang melibatkan seribu anak yatim dan anak binaan yayasan sosial, melainkan juga bersih-bersih lingkungan, pasar murah, dan pembangunan rehabilitasi tempat ibadah.

Ia mengatakan, Jasa Raharja sengaja mengajak anak yatim untuk bermain di Dufan karena ingin membawa anak-anak yang kurang beruntung untuk menikmati permainan di Dufan.

Ia berharap dari doa anak yatim tersebut dapat memberikan keberkahan bagi kemajuan BUMN di seluruh Indonesia.

Hal itu disampaikannya saat acara Bakti Sosial bersama seribu anak yatim piatu dan yayasan sosial dalam rangka menyambut HUT Ke-21 BUMN bertajuk "Seribu Tawa Bersama Jasa Raharja" di Dunia Fantasi Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara pada Minggu (24/3/2019).

"Harapannya kita mengajak anak yatim kan doanya berkah, sehingga diharapkan agar BUMN semakin maju dan bisa setara dengan BUMN di negara luar untuk memperoleh keuntungan yang jauh lebih besar lagi agar bisa memberikan keuntungan bagi negara dan rakyat Indonesia," kata Wahyu.

Wahyu mengatakan, perayaan HUT BUMN ke-21 tahun ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya khsususnya dalam hal kekompakan penyelenggaraan antara sesama BUMN.

"Kalau tahun lalu kita masing-masing BUMN kita mengadakan, mirip-mirip. Hanya saat ini BUMN semakin solid, jadi bedanya kalau tahun lalu dirayakan masing-masing dan programnya kurang terkordinasi, yang sekarang lebih terkordinir. Serentak dan waktunya lebih panjang," kata Wahyu.

"Acara ini juga untuk merayaka keberhasilan BUMN. Keuntungan BUMN yang semula hanya Rp 140 triliun sekarang sudah mendekati Rp 200 triliun," kata Wahyu.

Di samping itu, Jasa Raharja juga telah menaikkan nilai santunan sebesar 200 persen sejak pertengahan 2017.

"Kita juga telah menaikan santunan dua ratus persen tanpa menambah iuran dan sumbangan. Karena kita labanya selama ini terlalu tinggi barangkali, sehingga kita sumbangkan untuk menaikan santunan sebesar dua ratus persen. Sehingga yang tadinya hanya Rp 25 juta menjadi Rp 50 juta," kata Wahyu.

Dalam acara tersebut hadir juga jajaran Direksi Jasa Raharja, perwakilan dari Staf Khusus Menteri BUMN, serta tamu undangan lainnya.

Acara tersebut berlangsung sejak pukul 08.00 WIB sampai 16.00 WIB.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini