TRIBUNNEWS.COM – Beberapa waktu lalu publik sempat dikejutkan dengan pemberitaan Jakarta yang menempati posisi pertama sebagai kota terpolusi sedunia versi US Air Quality Index (AQI). Tak tinggal diam, beragam kebijakan dilakukan Pemprov DKI Jakarta agar kualitas udara Ibu Kota ‘sehat’ kembali.
Pertama, sejak tahun 2018 hingga tahun 2022 Pemprov DKI Jakarta menargetkan pembangunan 261 Taman Maju Bersama. Pada tahun 2018, 7 Taman Maju Bersama berhasil rampung. Sedangkan pada 2 Oktober 2019, sebanyak 30 lokasi taman telah mencapai progres pembangunan 40 persen hingga 80 persen, dan sisanya kurang dari 40 persen.
"Ini (pembangunan taman) dikerjakan dengan pendekatan gerakan. Bila menyaksikan ada taman yang sedang dibangun, jangan dilihat hanya sekadar tamannya. Tapi, pendekatan dalam membangun taman itu melibatkan masyarakat, bukan sekadar konsultasi, tapi kolaborasi," kata Anies di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Minggu (18/7/2019).
Kedua, dikeluarkannya Instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara. Dalam Ingub tersebut, Gubernur Anies menggalakkan penanaman tanaman berdaya serap polutan tinggi mulai pada tahun 2019, hingga menekankan para pengelola gedung untuk menerapkan prinsip green building. Beberapa tanaman yang ditekankan untuk masif ditanam tersebut misalnya adalah Bougenville, Tabebuya, Sansiviera (lidah mertua), dan Sirih Kuning.
Sebelumnya, Anies menghadiri penanaman simbolis bunga Bougenville di Jalan Sudirman dan pohon Kupingan di Semanggi. Penanaman tersebut juga untuk mewujudkan Jakarta yang lestari sehingga dapat menjadi warisan tempat yang asri bagi generasi selanjutnya.
"Kita ingin mewujudkan kota Jakarta yang lestari. Apa yang dimanfaatkan dari kota kita adalah pinjaman dari generasi anak-cucu kita. Oleh karena itu, kita harus mewariskan Jakarta dalam keadaan yang baik. Ini prinsip kota yang lestari," kata Anies.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati, mengatakan pihaknya menanam 100.000 bunga Bougenville di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan MH Thamrin. Alasan pemilihan bunga Bougenville lantaran tanaman tersebut mempunyai kemampuan penyerapan polutan dengan kualitas tinggi.
"Dinas Kehutanan akan menanam tanaman hias secara seperti Bougenville yang memiliki penyerapan udara dalam kategori tinggi sebesar 45,43 miligram per gram. Sebagai langkah awal, menanam 100.000 bougenville di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan MH Thamrin," ujar Suzi.
"Nantinya, akan dilanjutkan secara bertahap (penanaman) di lokasi lainnya, di Jalan Casablanca, Jalan Dr Satrio, dan Jalan Salemba Raya," lanjutnya.
Suzi berharap, masyarakat dapat berkontribusi dalam menjaga dan merawat tanaman di kawasan Jakarta.
Ketiga, berkolaborasi dengan masyarakat. Pada 18 Agustus 2019 lalu, Anies telah meluncurkan gerakan #200Taman2JutaTanaman untuk melibatkan beragam instansi dan komunitas warga di bidang lingkungan hidup. 2 Juta Tanaman tersebut berupa 500.000 pohon dan 1.500.000 tanaman hias.
Mendukung program tersebut, sejumlah siswa SMKN 19, Jalan Danau Limboto, Kelurahan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat merasa senang melakukan gerakan #200taman2jutatanaman di halaman sekolah mereka. Gerakan tersebut dilakukan dengan penanaman sejumlah tanaman penyerap polutan. "Semoga dengan adanya gerakan penanaman tanaman ini, kita bisa ikut membantu menyegarkan udara," kata siswa kelas 12 Jurusan Perkantoran, Murofil Abid, di halaman SMKN 19 Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2019).
Murofil, sapaannya, menyebut mengetahui kualitas udara di Jakarta sedang tidak baik. "Saya tahu polusi udara di Jakarta tinggi dari media. Makanya, pas ada gerakan seperti ini saya sangat senang bisa sedikit membantu menyegarkan udara," jelasnya.
Teman Murofil, Aldi, juga menyatakan rasa senang dapat berperan untuk menyegarkan udara di Jakarta. "Pastinya merasa senang. Saat saya menanam tanaman, rasanya senang. Halaman sekolah jadi terlihat segar, begitu," tutur Aldi.
Kepala Sekolah SMKN 19, Suhendar, menyebut pihak sekolah mendapat sejumlah tanaman dari Pemprov DKI Jakarta. Tanaman tersebut di antaranya 40 tanaman Sansevieria, dua (2) pohon waru, dan 100 tanaman sirih gading. "Semua sudah kami tanam di halaman sekolah. Kami juga tambah 160 tanaman Sansiviera atau lidah mertua, kami beli sendiri," kata Suhendar, di tempat dan waktu yang sama.
Selain tanaman tersebut, lanjutnya, SMKN 19 pun telah memiliki tanaman yang ditanam. Seperti 50 tanaman bougenville amenities dan puluhan tanaman lainnya. "Kalau yang merawat, para murid dibagi per kelas. Seperti menyiram dan mengawasi tanaman. Dengan memiliki beberapa tanaman, kami ingin Jakarta kembali hijau dan udara terasa segar," jelas Suhendar.
Hingga September 2019, progres penanaman Tanaman Hias yang digalakkan Pemprov DKI Jakarta telah mencapai 339.590 tanaman, dan penanaman pohon mencapai 6.787 pohon.(*)