TRIBUNNEWS.COM - Di bawah kepemimpinan Anies Baswedan, Pemprov DKI menghadirkan rumah tanpa uang muka atau DP 0 Rupiah yang berlokasi di Nuansa Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Di lahan seluas 5.686 meter persegi, terdapat bangunan 21 lantai berdiri dengan 780 unit yang terdiri dari tiga tipe.
Pertama, tipe studio, berjumlah 240 unit dengan harga Rp 184,8 juta-Rp 195,5 juta. Kedua, tipe satu kamar, berjumlah 180 unit dengan harga Rp 210.760.000-Rp 213.400.000. Ketiga, tipe dua kamar, berjumlah 360 unit dengan harga Rp 304.920.000- Rp 310.640.000.
Tiap tower difasilitasi Balai Warga, PAUD, Taman Bermain Anak, Musala, dan bus TransJakarta. Hunian ini juga dekat dari pasar dan sekolah. Untuk memiliki hunian DP 0 rupiah, warga mendapatkan kemudahan dalam KPR yaitu tanpa DP serta bunga flexible 5 persen selama 20 tahun.
Rumah, Masalah Mendasar Masyarakat Jakarta
Anies menyebut, masalah mendasar yang ada di Jakarta ialah soal hunian. Nyaris 50 persen penduduk Ibu Kota mengontrak karena tak punya rumah sendiri. Sedangkan, dari tahun ke tahun, nilai properti di Jakarta meningkat signifikan.
"Di antara semua kota di Indonesia, Jakarta merupakan tempat di mana bila kita memiliki properti maka peningkatannya sangat signifikan," kata Anies.
Lewat semangat itu, Pemprov DKI membuat program DP 0 Rupiah. SAMAWA dipilih sebagai nama karena bermakna solusi perumahan warga, sekaligus menjelaskan bahwa yang bisa mengikuti program ini hanya mereka yang telah menikah.
"Mulailah tinggal di tempat ini. Kenapa diberi nama SAMAWA? Memang betul ini Solusi Perumahan Warga. Tapi, nama itu pun membawa pesan bahwa yang bisa mengikuti program ini adalah mereka yang sudah menikah," jelas Anies.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, Kelik Indriyanto menjelaskan Program SAMAWA DP 0 Rupiah adalah upaya Pemprov DKI mengatasi masalah kepemilikan rumah warganya. Dalam Program SAMAWA ini, Pemprov DKI menyediakan fasilitas pembiayaan lewat skema DP 0 Rupiah sesuai Peraturan Gubernur Nomor 104 Tahun 2018.
"Developer dan lembaga pembiayaan diharapkan ikut serta dalam program ini, silahkan bangun unitnya dan kolaborasikan dengan Pemprov DKI," ungkapnya.
Bisa Dimiliki Semua Kalangan
Tak hanya bagi mereka yang tak berkecukupan secara ekonomi saja, masyarakat dengan keterbatasan fisik juga diperbolehkan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk memiliki rumah DP 0 Rupiah. Contohnya, yang dirasakan Firman dan Tihana, pasutri penyandang disabilitas yang bakal menempati rusunami berkamar satu.
Firman dan Tihana mengatakan, merasa sangat bersyukur atas program Rumah DP nol rupiah tersebut. "Bagaikan mimpi, selama ini kan saya masih numpang di orang tua, terus masih wara-wiri sana-sini. Mustahil bagi kami punya rumah sendiri. Apalagi dengan penghasilan kami yang secukupnya," kata Firman, saat acara Festival DP Nol Rupiah 'Ini Rumah Gue', di lokasi, Sabtu (31/8/2019).
Beruntung, Firman dan Tihana dapat mencicil rusunami Nuansa Pondok Kelapa dengan biaya angsuran Rp 1,6 juta per bulan untuk 15 tahun. Dengan biaya angsuran tersebut, mereka memiliki kamar tipe 24x25 meter persegi atau biasa disebut 'tipe studio.'
Rumah tipe studio ini memiliki satu kamar mandi, teras, satu jendela, dan satu wastafel. Firman berharap, rusunami ini dapat mendukung kebutuhannya sebagai penyandang disabilitas. (*)