TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian Republik Indonesia mengadakan Rapat Koordinasi Pimpinan (RAKORPIM) Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) di Bintan, Jumat (25/9/2020) pagi.
Dalam sambutannya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia dan ketua Komite PC-PEN, Airlangga Hartarto mengatakan, meskipun memberikan dampak negatif ke berbagai sektor bisnis, pandemi Covid-19 harus menjadi momentum untuk merumuskan kembali transformasi ekonomi, salah satunya di bidang pariwisata.
“Pemulihan ekonomi di semua sektor menjadi perhatian pemerintah dengan tetap mengedepankan aspek kesehatan,” kata Airlangga.
Menurut Airlangga, pariwisata merupakan salah satu sektor yang harus segera didorong untuk pemulihan. Sebab banyak ekonomi daerah menggantungkan diri pada sektor pariwisata.
“Untuk mendorong pemulihannya, pemerintah tengah mendorong beberapa strategi dan sejumlah program. Salah satunya, optimalisasi belanja pemerintah di sektor pariwisata dengan membuat event seperti pada RAKORPIM hari ini, yang kita lakukan untuk mendorong mulainya kegiatan wisata dan MICE di lokasi/ destinasi wisata seperti di Bintan ini,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan, jika dilihat secara sektoral, sektor transportasi dan akomodasi/makanan/minuman di Indonesia mengalami kontraksi yang paling dalam sebesar -30,84% dan -22,02%.
Demikian pula secara regional, beberapa daerah seperti Bali dan Kepri yang sangat mengandalkan sektor pariwisata, telah mengalami kontraksi selama dua kuartal berturut-turut. Bali kontraksi sebesar -1,14% dan -10,98%, sedangkan Kepulauan Riau tumbuh 2,06% (kuartal I), namun kontraksi -6,66% (kuartal II).
“Keduanya mewakili sektor Kepariwisataan yang paling terpukul karena adanya pembatasan perjalanan dan menurunnya permintaan akibat penyebaran Covid-19 di seluruh dunia,” ujar Airlangga.
Airlangga dengan tegas mengatakan, Rakorpim kali ini bukan hanya membahas mengenai pemulihan di sektor pariwisata. Namun juga membahas dan memutuskan isu-isu strategis yang disampaikan dari masing-masing kementerian atau lembaga yang berkaitan dengan percepatan penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi nasional.
“Dalam Rakorpim ini, kami kembali melakukan monitoring dan evaluasi atas capaian dan realisasi Program PC-PEN sebagaimana setiap satu pekan sekali (setiap Jumat sore) dilaksanakan Rapat Pleno oleh Komite,” katanya.
Untuk meningkatkan kordinasi antar lembaga, Airlangga mengatakan Rakorpim tersebut juga melibatkan berbagai instansi seperti pengawas dan aparat penegak hukum.
“Pada Rakorpim kali ini juga melibatkan Instansi Pengawas dan Aparat Penegak Hukum. Tujuannya untuk meningkatkan koordinasi sejak dini terkait pemenuhan terhadap tata kelola yang baik dan akuntabilitas dalam program PC-PEN, serta kerja sama terkait penegakan hukum dan disiplin penerapan protokol kesehatan di masyarakat,” tambahnya.
Meskipun pandemi Covid-19 memberikan dampak negative terhadap sektor ekonomi berbagai negara termasuk Indonesia, Airlangga tetap optimis bisa memulihkan kembali perekonomian nasional.
“Pemerintah tetap optimistis, dengan modal ketahanan ekonomi yang lebih baik dari negara lain, serta perbaikan berbagai indikator ekonomi, langkah-langkah yang ditempuh Pemerintah diharapkan bisa segera memulihkan perekonomian nasional sekaligus mengamankan kesehatan masyarakat dari Covid-19,” jelas Airlangga.
Dengan tegas, Airlangga mengatakan, seluruh pelaksanaan Rakorpim kali ini menerapkan standar protokol kesehatan yang berlaku. Dimana para peserta dan pendamping diwajibkan untuk melakukan swab test dengan hasil negative sebelum mengikuti Rakorpim.
“Selain itu, selama pelaksanaan Rakorpim wajib selalu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan (dengan hand sanitizer/ sabun). Tim dokter mengawasi kepatuhan penerapan protokol kesehatan ini, serta medical/ hygiene-kit yang berisi berbagai peralatan untuk memenuhi protokol kesehatan pun disiapkan lengkap,” pangkas Airlangga.