TRIBUNNEWS.COM - Elektablitas Partai Golkar kembali sukses berada di urutan kedua nasional, sekaligus menggeser Partai Gerindra. Hasil ini didapat dari survey yang dilakukan oleh lembaga survey Parameter Politik Indonesia pada awal Februari 2020 di Tanah Air.
Dalam hasil survey Parameter Politik yang terkait dengan partai politik masih menunjukkan bahwa PDI Perjuangan tetap menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi dibanding partai politik lainnya, yaitu 25,1 persen.
Di posisi kedua, ditempati Golkar dengan elektablitas mencapai 11,4%. Pencapaian Golkar ini disebut telah menggeser Partai Gerindra yang dalam survey Parameter Politik itu menempati urutan ketiga dengan perolehan elektabilitas sebesar 10,9 persen.
"PDI-P sementara masih menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi 25,1 persen disusul Partai Golkar dengan 11,2 persen dan Partai Gerindra 10,9 persen," ujar Adi Prayitno, Direktur Eksekutif Parameter Indonesia, dalam rilisnya rilis survei Parameter Politik, Senin (22/2/2021).
Tampilnya Golkar sebagai partai kedua dalam survey ini bukanlah sebuah kejutan. Selama ini partai yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto itu konsisten menjadi partai besar di Indonesia. Partai berlambang beringin itu tak pernah terlempar dari posisi tiga besar dalam setiap pemilu di Indonesia.
Ini membuktikan jika Golkar mempunyai kader yang militan. Golkar juga secara tradisional selalu memiliki pendukung yang setia di berbagai daerah. Ini kembali tergambar dalam survey yang dilakukan Parameter Politik dimana Golkar masih memiliki elektabilitas hingga 11,4 persen.
Selain PDIP, Golkar dan Gerindra, berturut-turut hasil survey Parameter Politik menyebut peroleh partai lain. PKB elektablitas 8,0, disusul Demokrat 6,0, kemudian PKS 5,8, selanjutnya Nasdem 5,4, PAN (5,1) dan PPP (4,3).
Partai yang tak mencapai parliamentary threshold antara lain Perindo (1,9 persen), PSI (1,5 persen), Berkarya (1,4 persen), Partai Hanura (1,2 persen) PBB (0,6 persen) Partai Garuda (0,3 persen), PKPI (0,2 persen). Sementara responden yang belum memiliki pilihan (undecided voters) sebanyak 11,2 persen.
Survey Parameter Politik Indonesia itu dilakukan pada Desember 2020 dengan mewawancari responden sebanyak 1.200 responden. Pertanyaan yang diajukan antara lain, jika pemilihan umum legislatif dilakukan saat ini, partai politik mana yang akan dipilih.
Responden dalam survey ini adalah masyarakat atau populasi survei yang telah memiliki hak pilih atau suara seperti diatur dalam peraturan perundangan.
Kerangka sampel dalam survey ini adalah nomor telepon responden yang pernah diwawancarai secara tatap muka oleh Parameter Politik dalam survei nasional yang diselenggarakan pada rentang waktu September 2017 hingga Desember 2020. Diambil dengan menggunakan metode simple random sampling dari 6.000 data target yang telah dipilih secara random dari kerangka sampel dengan margin of error survei ini sebesar ± 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. (*)