TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Warga eks Kampung Bayam akhirnya sepakat direlokasi dari sekitar Jakarta International Stadium (JIS). Pemprov DKI Jakarta memfasilitasi proses pemindahan mereka ke Rumah Susun (Rusun) Nagrak, Jakarta Utara.
Proses pemindahan ini dilakukan mulai Selasa (26/9/2023) kemarin, dengan bantuan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Satuan Pelaksana Suku Dinas Sosial Kecamatan Tanjung Priok, serta petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Papanggo. “Begitu warga rampung berbenah, langsung akan kami bantu angkut,” ucap Lurah Papanggo Tomi Haryanto.
Ada 19 Kepala Keluarga (KK) eks penghuni Kampung Bayam yang direlokasi ke Rusun Nagrak. Mereka tinggal di Blok C lantai 12 dan 13 yang sudah disiapkan oleh Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Wilayah III Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman.
Baca juga: Wujudkan Keadilan dan Pemerataan, Pemprov DKI Jakarta Keluarkan Aturan Terkait Keringanan PBB
Adapun lahan yang sebelumnya mereka huni di dekat JIS bakal langsung ditata kembali. “Setelah mereka pindah, akan dilanjutkan proses penataan trotoar di lokasi,” ujar Tomi.
Proses relokasi warga eks Kampung Bayam ke Rusun Nagrak ini pun dikawal Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK). Koordinator JRMK Mirnawati menyatakan, butuh waktu sepekan bagi warga mempertimbangkan tawaran relokasi yang diajukan Pemerintah Kota Jakarta Utara.
“Selama sepekan lebih, kami bolak-balik negosiasi. Kami sepakat, setelah mereka mau fasilitasi transportasi anak sekolah dan ada kata sementara dititipkan di Rusun Nagrak,” tuturnya.
Langkah humanis Pemprov DKI Jakarta tersebut diapresiasi pengamat perkotaan Yayat Supriatna. Dosen planologi Universitas Trisakti itu meminta pemerintah mendampingi eks penghuni Kampung Bayam. Sebab, selama ini mereka belum terbiasa tinggal di rumah susun sewa.
Baca juga: Untuk Pembangunan Jakarta dan Indonesia, Pemprov DKI Gelar Jakarta Innovation Day
“Relokasi ini harus bisa memberikan hikmah perubahan. Karena dari beberapa kasus terdahulu, kendala besarnya adalah kesiapan ketika tinggal di rusun,” kata Yayat.
Menurutnya, ada dua poin yang harus diperhatikan Pemprov DKI Jakarta terkait relokasi warga eks Kampung Bayam ke Rusun Nagrak. Pertama, terkait adaptasi mereka. Ia mengingatkan Pemprov DKI Jakarta, jangan sampai mereka membawa kebiasaan buruknya ke rusun. “Harus disiapkan mentalitasnya, supaya mereka juga mau menjaga bahwa rusun itu rumah bersama,” tutur Yayat.
Kedua, faktor berikutnya yang harus diperhatikan ialah perihal pekerjaan atau mata pencaharian warga yang dipindahkan. Karena lokasi hunian mereka kini relatif jauh dari tempat tinggal sebelumnya.
Senada dengan Yayat, kelompok suporter Persitara Jakarta Utara, North Jakarta Mania (NJ Mania) turut mengapresiasi Pemprov DKI Jakarta. Apalagi, warga eks Kampung Bayam tidak perlu membayar biaya sewa tinggal di rumah susun.
Baca juga: Kondisi Udara Jakarta Membaik, Sinergi Pemprov DKI dan Pemerintah Pusat Berbuah Hasil
“Saya rasa, sudah bijak memberikan tawaran relokasi ke Rusun Nagrak, sebagai hunian bagi warga eks Kampung Bayam. Toh, tinggal di sana juga masih gratis,” papar Ketua Umum NJ Mania Parid.
Parid pun optimis, Jakarta bisa sukses menggelar Piala Dunia U-17 yang akan dimulai pada 10 November 2023 mendatang. JIS dipilih sebagai salah satu venue ajang internasional itu.
Ia pun berharap, kenangan buruk saat Indonesia gagal menjadi tuan rumah ajang Piala Dunia U-21 tak terulang kembali. “Kita pernah gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-21. Jangan sampai ini terulang di Piala Dunia U-17,” tegasnya.