News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Trotoar Rusak karena Jaringan Utilitas, DPRD Dorong Perhatian Serius Pemprov DKI

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Pantas Nainggolan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi D DPRD Provinsi DKI Jakarta menyoroti banyaknya kerusakan trotoar dan bahu jalan akibat penataan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) yang tak terkoordinasi dengan baik. Mulai tahun 2024, dua pelaksanaan pembangunan itu harus selaras.

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Pantas Nainggolan mengatakan, dalam Raperda APBD tahun anggaran 2024 revitalisasi trotoar di Jakarta diusulkan sebesar Rp160 miliar. Menurutnya, sangat disayangkan bila trotoar yang didesain sebaik mungkin harus berantakan lantaran pemasangan jaringan utilitas.

"Ini perlu perhatian serius karena di semua wilayah sudah ada perbaikan trotoar, tapi sampai dengan hari ini kemajuan pembangunan SJUT masih jauh dari harapan. Artinya kedepan pasti akan terjadi pembongkaran-pembongkaran lagi. Sehingga saya pikir ini perlu diselaraskan," ujarnya pada pembahasan APBD 2024 di Grand Cempaka, Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/10).

Baca juga: DPRD DKI Jakarta Berharap Suntikan Dana Penyertaan Modal BUMD 2024 Bisa Tepat Sasaran

Di kesempatan yang sama, anggota Komisi D DPRD DKI Hariyanto Kenneth meminta Dinas Bina Marga secepatnya menata kabel fiber optik, terutama yang menjuntai dan berpotensi menjadi penyebab kecelakaan hingga menimbulkan korban.

"Itu banyak kabel yang menjuntai sudah kendor. Kalau memang harus diperbaiki ya suruh mereka pemilik kabel itu beresin. Kan kita tau nih baru-baru ini ada adik kita yang jadi korban. Jadi tolong dari Dinas Bina Marga nanti jangan sampai jatuh korban jiwa lagi," katanya.

Sementara Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris menyatakan siap mematangkan waktu perencanaan untuk penataan SJUT dan revitalisasi trotoar.

Baca juga: Anggota Komisi C DPRD DKI Esti Minta Pemprov Digitalisasi Pajak Guna Tercapainya PAD Jakarta

"Soal penyelarasan antara SJUT dan trotoar, ini akan diurut. Kita harus bangun yang di bawah dulu, berarti SJUT nya harus selesai dulu. Setelah SJUT selesai, baru pembangunan trotoar," ucapnya.

Ia pun menjelaskan, penataan SJUT sepanjang 84,4 kilometer di 28 ruas jalan dikerjakan oleh PT Jakarta Propertindo, sementara delapan kilometer di empat ruas jalan lainnya dikerjakan oleh Perumda Pembangunan Sarana Jaya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini