TRIBUNNEWS.COM - Pertumbuhan Ekonomi Jakarta diklaim terus meningkat. Sampai pada triwulan II 2023, angka pertumbuhan ekonomi Jakarta mencapai 5,13 persen yang mana tumbuh 0,18 persen dari triwulan sebelumnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, keberhasilan ini tidak terlepas dari tangan dingin Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dalam memimpin Jakarta selama setahun terakhir ini.
Menurutnya, model kepemimpinan Heru sukses menahan inflasi sesuai target pemerintah pusat sebesar tiga persen plus minus satu dan selalu di bawah nilai inflasi nasional.
Baca juga: Tingkatkan Pelayanan Air Bersih, PAM Jaya Hadirkan Layanan Hotline Center
“Hal ini tercapai melalui kerja sama yang baik dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Bapak Heru Budi Hartono,” kata Eli dalam keterangan tertulis, Kamis (26/10/2023).
Terkait dengan itu, selama dipimpin Heru, Pemprov DKI Jakarta berhasil menyabet dua penghargaan sekaligus sepanjang 2023 ini. Pertama, penghargaan TPID Terbaik 2022 untuk kategori provinsi di wilayah Jawa dan Bali yang diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 31 Agustus 2023 lalu.
“Kemudian, tanggal 29 September 2023 lalu, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengapresiasi Pj Gubernur Heru karena berhasil menjadi kepala daerah yang mengkoordinasikan seluruh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Jakarta di tengah tantangan inflasi,” ujar Eli.
Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta mencatat, inflasi di ibu kota secara kumulatif selama periode Januari hingga September 2023 mencapai 1,89 persen, di bawah angka inflasi nasional sebesar 2,28 persen.
Baca juga: Pemprov DKI Upayakan Transportasi Perairan Terintegrasi demi Kesetaraan Warga Kepulauan Seribu
Data Badan Pusat Statistik (BPS) juga menunjukkan, inflasi tahunan Jakarta turun signifikan pada September 2023. Bahkan, angka inflasi ini menjadi yang terendah dalam satu setengah tahun terakhir.
“Pergerakan inflasi tahun ke tahun (year on year/yoy) di DKI Jakarta pada 2021 sampai 2022 menunjukkan tren meningkat. Sementara, pada 2023 terjadi sebaliknya, yaitu cenderung menurun,” ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta Dwi Paramita Dewi.
Pada September 2022, BPS mencatat, angka inflasi tahun ke tahun di Jakarta mencapai 4,61 persen. Angka ini turun signifikan pada September 2023 yang berada di kisaran 1,89 persen.
Dwi menambahkan, angka inflasi bulan ke bulan di Jakarta sepanjang 2023 ini juga stabil dibandingkan periode 2021 sampai 2022 lalu. Hingga September 2023, tingkat inflasi bulanan terpantau di kisaran 0,01 persen sampai 0,36 persen, dengan satu kali deflasi pada Mei lalu.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Arlyana Abubakar menegaskan, komitmen BI dalam bersinergi dengan Pemprov DKI Jakarta untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi dan menjaga inflasi.
“Di antaranya menjaga daya beli dan keberlangsungan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dengan mengendalikan inflasi tetap rendah dan stabil. Kedua, optimalisasi dan akselerasi realisasi belanja pemerintah, terutama belanja modal terkait proyek strategis, termasuk peningkatan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah, salah satunya menggunakan QRIS,” tutur Arlyana.
Ketiga, BI Provinsi DKI Jakarta juga mendorong kinerja investasi, dengan menjaga pelaksanaan proyek strategis sesuai rencana, perbaikan iklim investasi, dan penguatan promosi investasi berupa Jakarta Investment Forum dan Investment Outreach di luar negeri.
Baca juga: Wujudkan Jakarta Kota Global, Pemprov DKI Terus Tingkatkan Kualitas Infrastruktur
Keempat, mendorong digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dalam sistem pembayaran dan akses pemasaran, serta expo UMKM untuk pembangunan ekonomi dan keuangan yang lebih inklusif.
Kelima, mendorong jumlah pengguna dan volume transaksi QRIS melalui penyelenggaraan berbagai event QRIS.
“Terakhir, penguatan edukasi perlindungan konsumen terkait KUPVA BB (Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank) berizin, serta mempersiapkan Jakarta pasca-IKN (Ibu Kota Nusantara) sebagai Global City melalui optimalisasi lima sektor utama dengan pangsa terbesar dan pengembangan sektor potensial, yaitu sektor pariwisata-akamamin (akomodasi, makanan, minuman), transportasi dan pergudangan, serta jasa pendidikan-kesehatan," papar Arlyana. (*)