TRIBUNNEWS.COM - Terhitung sejak tahun 2021 hingga 2023, Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi belum mendapat respons dari Pemerintah Provinsi, terkait usulannya agar nama Ali Sadikin diabadikan menjadi nama jalan dan gedung.
Pada Jumat (10/11) lalu, Pras sapaan karib Ketua DPRD DKI Jakarta melalui surat resmi kembali mengingatkan Pemprov DKI Jakarta menindaklanjuti diubahnya nama Jalan Kebon Sirih dan salah satu gedung di Balai Kota menjadi Ali Sadikin.
Surat bernomor 1054/HM.03 itu bersifat penting yang ditujukan langsung kepada Penjabat Gubernur DKI Jakarta."Menindaklanjuti permohonan usulan perubahan nama Balai Kota dan nama jalan, sebagaimana telah disampaikan dalam forum Rapat Paripurna pada Hari Ulang Tahun Kota Jakarta ke-494 dan Hari Ulang Tahun Kota Jakarta yang ke-496," tulis isi surat tersebut.
Baca juga: DPRD DKI Jakarta Mengkaji Pemberian Apresiasi dan Sanksi Wajib Pajak dalam Raperda Pajak Terbaru
"Di mana dalam forum tersebut telah disampaikan bahwa untuk mengenang dan menghormati jasa H. Ali Sadikin sebagai tokoh yang sangat berjasa dalam perjuangan Jakarta dan juga merupakan Gubernur yang berperan besar memoderenisasi Ibukota Jakarta. Untuk itu, DPRD Provinsi DKI Jakarta mengusulkan kepada Saudara Penjabat Gubernur DKI Jakarta agar nama H. Ali Sadikin diabadikan menjadi: 1. Nama Jalan Kebon Sirih menjadi Jalan Gubernur H. Ali Sadikin, dimulai dari perempatan Jalan Abdul Muis sampai dengan perempatan Jalan Menteng Raya, seberang Tugu Patung Tani, 2. Gadung Blok G Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadi Graha H. Ali Sadikin atau Pendopo H. ALi Sadikin," kutipan lengkap surat dengan tanda tangan Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta, H. Prastyo Edi Marsudi.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Misan Samsuri mendukung upaya Prasetyo menagih lagi usulannya tiga tahun silam. Ia menyampaikan, apa yang ada dan dimiliki Jakarta saat ini tidak terlepas dari sosok dan peran Ali Sadikin sebagai Gubernur pertama Kota Jakarta.
"Bang Ali Gubernur pertama kan. Ingat aja jasa-jasanya sudah banyak. Bagaimana untuk mengingat ya diabadikan. Saya pikir sangat wajar Ali Sadikin mendapat tempat di hati warga Jakarta dengan dijadikan nama jalan di Jakarta atau gedung," terangnya.
Baca juga: Perda 11 Tahun 1992 Dicabut, DPRD DKI Proyeksikan Pengembangan Ekonomi dan Wisata Pulau Seribu
Jangan Pernah Melupakan Sejarah
Pras menyampaikan, di zaman saat ini dengan derasnya kecanggihan teknologi dan arus modernisasi, tidak sedikit generasi muda yang dengan mudah melupakan sejarah. Padahal, Indonesia adalah bangsa besar yang kebesarannya patut untuk diperjuangkan seluruh rakyatnya.
"Kenapa banyak nama-nama jalan di Jakarta diberi nama pahlawan. Supaya bisa dikenang bagaimana perjuangannya. Harapannya agar keberanian atas perjuangannya bisa dilanjutkan. Makanya saya mengusulkan agar nama Ali Sadikin diabadikan, tujuannya sama, jangan pernah melupakan sejarah" tegasnya.
Menurut Pras, Jakarta sebagai kota metropolitan saat ini tak bisa dilepaskan dari sejarah yang dibangun Bang Ali. Di bawah kepemimpinan Ali Sadikin pada tahun 1966-1977, Jakarta mengalami banyak perubahan karena berbagai proyek pembangunan hasil buah pikirannya. Mulai dari Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta Pusat; Kebun Binatang Ragunan Jakarta Selatan; Taman Impian Jaya Ancol Jakarta Utara; Proyek Senen Jakarta Pusat hingga Pelestarian budaya Betawi di Kawasan Condet Jakarta Timur.
Baca juga: Rundown Konser Coldplay Jakarta 15 November 2023 di GBK dan Aturan Nonton
Selain itu, Ali Sadikin juga mewarisi kegiatan yang setiap tahun digelar di Jakarta yaitu Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau dikenal dengan Jakarta Fair di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Purnawirawan TNI AD jenderal bintang tiga itu juga memperbaiki sarana transportasi dengan mendatangkan banyak bus kota, menata trayek hingga halte.
Selain itu di bidang olahraga, di bawah kepemimpinan Ali Sadikin juga berhasil mengantarkan kontingen DKI Jakarta meraih juara umum berturut-turut dalam Pekan Olahraga Nasional (PON).
Prasetyo sebelumnya menyesalkan Ali Sadikin tidak dijadikan nama jalan di era Gubernur Anies Baswedan. Dia menyebut Anies tidak seharusnya melupakan jasa Ali Sadikin dengan segudang peran dan jasa untuk Kota Jakarta.
Baca juga: Atasi Kemacetan, Pemprov DKI Jakarta Ajak Masyarakat Gunakan Tarif Integrasi Transportasi Umum
Kali ini, Pras berharap Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dapat mengabulkan inisiatifnya, agar sosok Ali Sadikin tidak dilupakan generasi muda saat ini hingga generasi mendatang. (*)