TRIBUNNEWS.COM - Peralihan dari sistem penyiaran TV Analog menjadi TV Digital memungkinkan efisiensi penggunaan spektrum frekuensi yang selanjutnya menyediakan ruang lebih luas untuk berbagai hal, salah satunya munculnya stasiun televisi atau bisnis penyedia konten tingkat nasional maupun lokal. Siaran TV Digital khususnya akan menghadirkan isi siaran atau stasiun yang jumlahnya akan terus bertambah.
Salah satu manfaat langsung terasa bila masyarakat segera beralih ke TV Digital adalah keragaman konten. Manfaat itu dimungkinkan terjadi karena keragaman konten dan keragaman kepemilikan jadi salah satu semangat yang mengisi peralihan teknologi ke siaran TV Digital. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Mira Tayyiba dalam webinar bertema “Jawa Timur Siap Analog Switch Off”. Kamis, (2/9/2021).
“Perpindahan ke sistem penyiaran digital banyak membawa manfaat yaitu efisiensi penggunaan spektrum frekuensi, efisiensi infrastruktur industri penyiaran, peningkatan kualitas penyiaran, mempertahankan diversity of ownership, menumbuhkan industri konten, dan mendapatkan digital dividend yang nantinya dapat digunakan kepentingan pengembangan infrastruktur broadband dan kebencanaan,” ungkap Mira.
Direktur Jenderal SDPPI Kementerian Kominfo Ismail di sebuah webinar pada awal September lalu menyampaikan wajah keragaman kepemilikan itu nantinya terlihat dari keragaman siaran TV Digital.
“Ragam konten akan lebih banyak saat jumlah penyelenggara siaran lebih banyak. Ini akan mendorong benefit di industri kreatif. Dengan pindah ke siaran TV digital industri kreatif juga akan memiliki peluang lebih besar untuk bisa berkontribusi di dalam dunia penyiaran,” kata Ismail.
Keragaman konten berbarengan dengan siaran yang tersegmentasi. Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong dalam sebuah dialog televisi, Rabu (15/9/2021). “Bayangkan saja sekarang pay TV (televisi berlangganan), itu kan segmented. Ada saluran khusus film, sport, religi tetapi bedanya yang ini siaran TV Digital gratis, tidak bayar,”
Tidak hanya masyarakat yang diuntungkan dengan adanya keragaman dan konten yang lebih tersegmentasi tersebut. Namun Indonesia sebagai bangsa mendapatkan banyak hal positif. “Multiplier effect-nya, ujungnya adalah ekonomi. Karena teknologi digital akan menyediakan lebih banyak lapangan pekerjaan, production house akan berdiri untuk mengisi kanal atau saluran TV, dan pertumbuhan bidang lainnya. Ini akan menyerap tenaga kerja, berkorelasi positif dengan pertumbuhan ekonomi,” ungkap Usman.
Pemerintah mengajak seluruh masyarakat untuk segera beralih ke TV Digital. Masyarakat tidak perlu membayar, tidak perlu berlangganan atau membeli pulsa untuk menonton. Antena UHF lama yang ada tidak perlu diganti juga.
Langkah yang perlu dilakukan sekarang adalah melakukan pengecekan apakah televisi di rumah sudah siap digital atau belum. Kalau sudah siap digital (dilengkapi tuner standar DVBT2) cukup scan ulang. Bila belum ada, atau masih TV Analog, perlu menambahkan STB. Lalu nikmati tayangan yang bersih, jernih, dan canggih.