TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Provinsi Kalimantan Barat, dalam hitungan bulan, akan memasuki babak baru dalam penyiaran televisi melalui hadirnya siaran TV Digital. Hal itu menjadi salah satu cara pemerintah meratakan jangkauan siaran televisi hingga ke pelosok terlebih di kawasan perbatasan, serta memberikan akses informasi yang lebih luas di Kalimantan Barat.
Sejak beberapa dekade, kawasan perbatasan, termasuk di Kalimantan Barat, sering menerima luberan siaran televisi dari negara tetangga. Persoalan semacam ini, bisa diselesaikan salah satunya dengan migrasi ke siaran TV Digital. Dengan sistem siaran TV Digital, luberan siaran antar negara kecil kemungkinannya terjadi, karena perbedaan sistem siaran antar negara.
Bahkan lebih jauh lagi, migrasi ke TV Digital justru mendorong terjadinya kerjasama bidang penyiaran antar negara. Bukannya tabrakan atau interferensi melainkan bisa beralih menjadi kerja bersama. Hal itu disampaikan Staf Khusus Bidang Komunikasi Politik Menkominfo Phillip Gobang dalam Talkshow Kalimantan Barat Siap Analog Switch Off (ASO). Kamis, (21/10/2021).
“Beberapa poin penting yang dapat kita manfaatkan hari ini dan kedepan salah satunya , adanya efisiensi penggunaan spektrum frekuensi, juga adanya ruang dalam dunia penyiaran secara global, yang dapat meningkatkan adanya kerja sama, di antara berbagai negara ASEAN. Dan hal itu, saya kira, kita memerlukan sinergi dan kolaborasi, yang perlu ditindaklanjuti,” kata Phillip.
Program migrasi dari siaran TV Analog ke TV Digital tidak hanya memberikan tayangan yang berkualitas, yaitu bersih gambarnya, jernih gambarnya dan canggih teknologinya, namun mampu memberikan manfaat besar untuk negara dan bangsa.
“Masyarakat Kalimantan Barat terhitung sangat siap. Dari dekade 80-an kita sudah mandiri memasang parabola untuk dapat siaran, sekalipun itu siaran dari negara tetangga. Harapan saya, kemajuan ini bisa membawa manfaat untuk daerah di kampung-kampung dan pelosok,” kata Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Tanjungpura Dewi Utami.
Ayo Beralih ke TV Digital
Satu hal yang perlu masyarakat Kalimantan Barat perlu ketahui, siaran TV Digital ini gratis. Karena bukan streaming internet, bukan TV kabel, bukan pula tv satelit yang memerlukan biaya untuk menontonnya.
Untuk itu, masyarakat perlu memeriksa pesawat televisi di rumah. Bila sudah memiliki kemampuan menangkap siaran TV Digital, cukup lakukan pencarian ulang. Kalau belum, tambahkan Set Top Box (STB). Antena yang lama juga masih bisa digunakan.
Hal berikutnya yang perlu diperhatikan bersama adalah jadwal penghentian siaran TV Analog, khususnya di Kalimantan Barat. Siaran TV Analog dihentikan dalam tiga tahap, hingga nanti sepenuhnya Indonesia beralih ke siaran TV Digital pada 2 November 2022.
Di Provinsi Kalimantan Barat, pada tahap pertama yaitu 30 April 2022, wilayah layanan yang dihentikan siaran TV Analognya adalah Kalimantan Barat-1 (Kabupaten Mempawah, Kabupaten Kubu Raya, dan Kota Pontianak). Tahap penghentian kedua, yaitu 25 Agustus 2022, wilayah layanan berikut, yaitu Kalimantan Barat – 3 yang meliputi Kabupaten Bengkayang dan Kota Singkawang. Sedangkan tahap ketiga, yaitu 2 November 2022, atau tahap terakhir, Kalimantan Barat – 6 (Kabupaten Sintang).
Satu informasi lagi, yaitu adanya simulcast, yaitu TV Digital disiarkan berbarengan dengan TV Analog. Artinya siaran TV Digital sudah bisa dinikmati sedari sekarang. Untuk melakukan pengecekan keberadaan, kekuatan, dan program TV Digital di sebuah lokasi, bisa menggunakan aplikasi ‘sinyalTVdigital’ yang tersedia di ios/playstore.
Masyarakat diminta segera bermigrasi. Tidak harus menunggu STB bantuan pemerintah karena saat ini STB sudah banyak di pasaran baik online maupun offline serta harganya terjangkau. Siaran TV Digital sudah ada, ayo nonton siaran TV Digital, gratis, banyak channelnya, bersih gambarnya, jernih suaranya, canggih teknologinya. (Tim Komunikasi dan Edukasi Publik Migrasi TV Digital)