News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mobil Listrik G20, Komitmen Indonesia Kembangkan Teknologi Ramah Lingkungan

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lewat forum besar G20, Indonesia berkesempatan mendorong upaya kolektif dunia dalam mewujudkan kebijakan untuk mempercepat pemulihan ekonomi global secara inklusif. Indonesia pun memiliki kesempatan untuk menunjukkan kepada dunia, dukungan penuh terhadap transisi energi global.

TRIBUNNEWS.COM - Agenda utama presidensi G20 Indonesia, sebagaimana arahan Presiden RI, mengerucut pada 3 bidang, yaitu arsitektur kesehatan global, transformasi digital dan transisi energi.

Ketiga agenda tersebut selain bertujuan untuk mewujudkan vaksinasi yang merata, juga diharapkan mempercepat digitalisasi dan mengarahkan koordinasi kesepakatan global terkait pembiayaan perubahan iklim. Teknologi yang ramah lingkungan perlu dipertimbangkan.

Selain itu antara pasokan (supply) dan permintaan (demand) juga harus seimbang. Namun, jika supply dari energi ini belum mampu memenuhi kebutuhan nasional, maka pemerintah akan berupaya untuk menambah defisit energi ini dengan energi yang lebih ramah lingkungan.

Dikutip dari G20pedia, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan prinsip dan strategi Net Zero Emission yang akan diusung di pertemuan G20.

Pertama, pengurangan energi fosil dengan: carbon tax & trading, co-firing PLTU dengan EBT, serta retirement PLTU. Kedua, peningkatan pemanfaatan listrik pada rumah tangga dan industri. Ketiga, pemanfaatan carbon capture & storage (CCS). Keempat, peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan. Kelima, kendaraan listrik di sektor transportasi.

Kementerian ESDM akan memaparkan fokus isu transisi energi dari keamanan energi hingga teknologi dalam forum pembahasan dan kerja sama di Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty atau KTT G20. Energy Transitions Working Group (ETWG) menitikberatkan fokus pada keamanan energi, akses dan efisiensi energi, serta transisi energi untuk menuju sistem energi yang rendah karbon, termasuk juga pada investasi dan inovasi pada teknologi yang lebih bersih dan efisien.

Lewat forum besar G20, Indonesia berkesempatan mendorong upaya kolektif dunia dalam mewujudkan kebijakan untuk mempercepat pemulihan ekonomi global secara inklusif. Indonesia pun memiliki kesempatan untuk menunjukkan kepada dunia, dukungan penuh terhadap transisi energi global.

Sebab, negara-negara anggota G20 menyumbang sekitar 75% dari permintaan energi global. Maka dari itu, negara-negara G20 memegang tanggung jawab besar dan peran strategis dalam mendorong pemanfaatan energi bersih. ETWG memfokuskan pembahasan pada keamanan energi, akses, dan efisiensi, serta transisi ke sistem energi rendah karbon, termasuk juga investasi dan inovasi dalam teknologi yang lebih bersih dan efisien.

Pengembangan mobil listrik untuk KTT G20

Presiden Joko Widodo pada akhir Maret 2022 meresmikan dua Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Ultra Fast Charging di Bali. Jokowi menilai Indonesia memiliki kesempatan baik untuk menunjukkan komitmennya terhadap pengurangan emisi CO2 kepada dunia.

"Presidensi G20 adalah kesempatan yang sangat baik bagi kita untuk menunjukkan berbagai komitmen terhadap pengurangan emisi CO2," kata Jokowi. Jokowi mengungkapkan, mobil listrik digunakan selama KTT G20 berlangsung di Bali. Penyelenggaraan KTT G20 di Indonesia dianggap Jokowi sebagai tempat untuk menunjukkan bahwa Indonesia juga terdepan dalam pengembangan kendaraan listrik.

Direktur Jenderal Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong menjelaskan mobil listrik akan dipergunakan sebagai alat transportasi kepala-kepala negara selama perhelatan G20 di Bali.

“KTT G20 menjadi ajang bagi Indonesia untuk menunjukan komitmen kita dalam mendorong penurunan emisi dengan penggunaan teknologi ramah lingkungan seperti mobil listrik,” ujar Usman.

Komitmen terhadap kampanye teknologi ramah lingkungan di G20 juga mulai sudah dilakukan pemerintah, ditunjukkan dengan beberapa mobil listrik berlogo G20 sudah beredar di jalanan ibu kota Jakarta. Selain itu, Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga akan membangun puluhan unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di beberapa lokasi strategis di Bali, tempat berlangsungnya pertemuan puncak KTT G20 Tahun 2022.

Penggunaan mobil listrik oleh panitia KTT G20 diperkirakan akan mencapai 500 unit. Usman berharap institusi lainnya, seperti BUMN, BUMD maupun Pemda, juga dapat ikut beralih menggunakan KBLBB dalam menyambut KTT G20.

Keberadaan mobil listrik di KTT G20 menunjukan Indonesia telah siap menyambut dan memulai transisi energi. Indonesia akan dikenal menjadi salah negara yang cukup berani untuk menjadi piloting country dalam transisi energi. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini