Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Budaya peranakan Tionghoa sudah menjadi bagian budaya Indonesia. Meski sudah menjadi identitas, tapi ada pendapat budaya ini kurang mendapat perhatian, khusus bagi generasi muda.
Inilah yang menjadi alasan desainer Jeanny Ang menggandeng dua rekannya, Deden Siswanto dan Rudy Chandra, menggelar fashion show bertemakan budaya peranakan Tionghoa.
"Semuanya berawal ketika saya mengunjungi museum peranakan di Singapura setahun lalu. Perasaan senang dan sedih bercampur. Senang karena semua kebaya peranakan yang dipamerkan di situ banyak yang berasal dari Indonesia. Tapi sedih juga, kok di negera sendiri sepertinya tidak ada yang seperti ini. Kurang mendapat apresiasi," kata Jeanny kepada Tribun Jakarta, Jumat (16/5/2012).
Dia lantas tergerak menggelar fashion show yang bertajuk 'Beauty Treasure' di Hotel Mulia, Jakarta, pada Kamis (15/6/2012).
Konsep peranakan Tionghoa ini diterjemahkan ketiganya dalam busana yang bernuansa batik peranakan namun dalam styling dan cutting modern.
"Konsep ini tentu saja agar dapat menjangkau semua kalangan, termasuk anak muda yang notabenenya adalah generasi penerus," ujarnya.
Show ini mendapat positif oleh Asosiasi Peranakan Tionghoa Indonesia (ASPERTINA). "Mereka terharu dengan show kami ini karena (mereka pikir) masih ada generasi penerus yang mau melestarikan warisan budaya peranakan," ungkap Jeanny.
Bagi Jeanny, Deden, dan Rudy, pujian itu sudah membuat karya mereka bagaikan sebagai masterpiece, yaitu sebuah awalan untuk menjaga warisan ini agar tidak lekang dimakan waktu. (*)
Simak Foto-foto dan Liputannya di Tribun Jakarta