News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Parenting

Anak Merasa Nyaman Kalau Dia Bebas Pilih Kebutuhannya

Penulis: Mochamad Faizal Rizki
Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anak-anak akan merasa nyaman kalau bebas menentukan pilihan kebutuhannya

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mochamad Faizal Rizki

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jangan dikira bisnis buku pasarannya dikuasai orang-orang dewasa belaka.

Pasar untuk anak-anak tidak dapat dipandang sebelah mata. Sebab anak-anak memiliki potensi pasar yang sangat besar. Ke depannya anak akan menjadi 'future expenditure' yang dahsyat dan tidak bisa diabaikan.

Hal tersebut terlihat dari rata-rata uang saku anak-anak usia 6-12 tahun perhari berkisar Rp 6.100 dan secara keseluruhan perputaran uang pada segmen anak-anak perharinya adalah Rp 160 miliar dari  26,3 juta jiwa anak-anak di seluruh Indonesia.

Hal tersebut dipaparkan oleh Koes Sabandiyah dari Group Children Media of Gramedia Majalah, dalam acara Indonesia's Hottest Insight di Jakarta, Rabu (18/7/2012). "Anak-anak adalah bintang di keluarga, bila dilihat dari behaviournya ada enam kata kunci untuk merebut pasar anak" kata Koes.

Kata kunci tersebut yaitu Self Authority, Span of Influence, Socializing, Practical Learners, Role Model dan Buying Power.

Pada kata Kunci Self Authority, Koes menerangkan snya adalah saat ini anak-anak mulai mempunyai kepercayaan diri dan berperan sebagai decision maker untuk kebutuhan pribadinya.

"Dari riset yang kami lakukan, anak akan merasa nyaman ketika dia bisa memilih kebutuhannya sendiri, baik dalam aktivitas maupun aneka produk, " papar Koes.

Selanjutnya pada kata kunci Span of Influence, Koes menceritakan, anak-anak mempunyai kekuatan  mempengaruhi, memutuskan atau memberikan usulan dalam menentukan kebutuhan bersama, misalnya menentukan tempat liburan, pembelian kendaraan bermotor dll.

"Kemampuan untuk memutuskan sesuatu atau memberikan usulan tersebut setelah memperoleh experience dan eksplorasi dari berbagai informasi, " jelasnya

Kata kunci ketiga ialah Socializing,  dimana anak mempunyai kekuatan untuk bercerita, hal tersebut terjadi ketika anak mulai beranjak sekolah dan bersosialisasi. Secara offline 89 persen anak akan bercerita tentang liburan, 80 persen mainan baru, game baru 79 persen mereka kepada teman-temannya.

Sedangkan secara online 41 persen anak sudah berinternet, dan 78 persen anak yang berinternet memiliki akun facebook, 10 persen anak yang berinternet memiliki akun twitter.

Kata kunci yang keempat menurut Koes ialah, Practical Learners, dimana anak selalu memposisikan diri 'gue yang paling tahu' atau opinion leader.

"Anak-anak masa kini lebih menempatkan diri sebagai informan karena lebih banyak mendapatkan informasi dari media cetak dan internet (sosial media) juga sebagai spokes person yang andal berbicara kepada orang-orang disekitarnya, " paparnya.

Kelima, ialah Role Model, dimana anak-anak kelas 1-3 SD memiliki kecenderungan untuk mengidolakan tokoh-tokoh fantasi ( spiderman, superman, doraemon, dsb). Sedangkan di kelas 4-6 anak memiliki kecenderungan untuk mengidolai selebritis yang sedang populer.

Kata kunci terakhir ialah Buying Power, dimana telah disinggung di muka, rata-rata kisaran uang saku perhari anak 6-12 tahun Rp 6.100 bahkan ada 23 persen anak mendapat uang saku Rp 10 ribu - Rp 15 ribu perhari. Dan menariknya lagi, ada 58 persen anak yang sarapan pagi, dan membawa bekal ke sekolah, dan sekaligus jajan di sekolah.

"Saat ini anak pun diberi kepercayaan oleh orangtuanya untuk mengelola keungannya sendiri, ada anak yang menyisihkan uang jajannya untuk ditabung, ada pula yang sengaja diberikan uang untuk menabung," ungkapnya.

Keenam kata kunci tersebut dapat dipakai sebagai rujukan dalam membuat perencanaan bisnis yang membidik segmen anak-anak.

Baca artikel menarik lainnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini