TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketika hendak berbelanja roti, pasti Anda akan memilih roti yang mengembang besar dan mulus.
Anda tak akan mungkin memilih roti yang kempes karena tampilannya tentu tak menarik.
"Roti bisa mengembang karena adanya campuran yeast (ragi) dalam adonannya. Ragi akan bereaksi dengan udara sehingga menghasilkan gas," ungkap Herman Ahmad, baker ASA Food, saat demo masak bersama toko roti Pane del Giorno di PT ASA Food, Sentul, Bogor, Kamis (16/5/2013).
Herman menambahkan, satu kesalahan yang sering dilakukan saat membuat adonan roti adalah terlalu banyak menggunakan susu.
Banyak orang berpikir bahwa mencampur susu yang banyak (bahkan mengganti air dengan susu cair) akan membuat roti jadi lebih lembut dan nikmat.
Padahal sebenarnya, terlalu banyak susu justru akan menyebabkan adonan roti tak bisa mengembang sempurna. Idealnya, satu adonan roti akan mengembang 2-3 kali lipat ukuran semula.
"Adonan tidak bisa mengembang karena ragi tidak bisa menyerap laktosa dari susu. Akibatnya yeast tidak bisa bereaksi maksimal dengan udara dan menimbulkan gas," tambahnya. Dalam jumlah yang tepat, yeast masih bisa mentolerir kehadiran laktosa, dan bereaksi untuk membentuk gas.
Lalu berapa sih komposisi yang tepat antara tepung dan susu?
Herman menyarankan untuk menggunakan susu hanya sepertiga bagian dari jumlah tepung yang dipakai. Jika menggunakan susu bubuk, maka untuk satu kilogram tepung, susu yang digunakan adalah 300 gram. Sedangkan jika menggunakan susu cair, Anda bisa mencampur air dan susu 50:50 sesuai dengan ukuran air yang diresepkan.
"Namun yang paling enak adalah menggunakan susu bubuk," tukasnya..