Fashion ibarat tata bahasa. Setiap unsur desain busana seperti warna, garis, tone, dan tekstur harus disusun sehingga membentuk komposisi yang bermakna.
Supaya demikian, desainer harus menyusunnya dengan prinsip-prinsip desain. Apa sajakah itu?
1. Balance
"Keseimbangan diasosiasikan setiap di sisi kiri dan kanan busana harus seimbang," ujar Era. Entah itu, warna, motif, detail, sulam, volume, semuanya harus terlihat seimbang di dua sisinya. Keseimbangan juga dapat dihadirkan lewat permainan aksesori.
2. Proportion
Ini berkaitan dengan bentuk tubuh manusia. Setiap busana yang dipakai harus sesuai bentuk tubuh pemakainya. Dalam hal ini, siluet busana pun memegang peranan penting. Adapun jenis siluet busana di antaranya X, Y, H, dan O.
3. Harmony
Harmoni artinya seluruh unsur desain harus senada. Dari kacamata bisnis, busana juga harus berharmonisasi dengan market behavior.
4. Emphasize atau Focal Point
Setiap busana harus punya satu titik fokus agar busana tak terlihat monoton. Titik tersebut bisa dihadirkan lewat motif, detail, warna, tekstur atau garis.
5. Unity
Kesatuan adalah rasa kesatuan dimana setiap elemen harus berkoheren dan logis satu sama lain. Ini dapat dimunculkan dengan mengulang elemen, membuat bentuk yang berlapis-lapis, sehingga mata tertuju ke satu elemen yang sama.
6. Opposition
Oposisi artinya elemen-elemen yang tampil lebih menonjol setelah dikontraskan dengan elemen lain. Misal warna biru dengan kuning atau segitiga dan kotak. Dengan oposisi, desain menjadi lebih hidup dan bervariasi. (daniel ngantung)