TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fashion adalah karya seni. Dalam mendesain busana, bebas berekspresi dan berkreasi itu penting. Selain itu desainer juga harus peka terhadap perkembangan fashion dunia supaya karya mereka dapat lebih mudah diterima masyarakat.
Lantas, tren apa saja yang berlaku tahun depan?
Riset terbaru BD+A Design, sebuah lembaga konsultasi desain multi disiplin, didukung Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), mengungkap tren 2014 yaitu "Tradition Revolution" yang terbagi menjadi empat tema: Demotic, Cardiomind, Sagacity, dan Asylum.
"Tren 2014 sangat cocok buat para desainer untuk bereksplorasi dengan kain-kain tradisional Indonesia," ujar Dina saat workshop "Tren 2014".
Berikut ulasan empat tema dalam Tradition Revolution:
1. Demotic
Tema tren ini dipengaruhi nuansa Afrika dan Timur Tengah. Nuansa tribal sangat mendominasi dengan corak dan warna-warnanya yang khas. Demotic terbagi lagi menjadi tiga:
- Totem
Nuansa tribal yang simpel dengan permainan motif. "Kalau dulu trennya color blocking, kalau 2014 adalah pattern blocking," ujar Dina.
- Luxor
Siluetnya monumental dan tegas, misal bagian panggul diperbesar dan padding bervolume.
- Indigen
Diambil dari kata indigenous, subtema tren ini memadukan siluet masa lalu, tapi bermain dengan gaya masa sekarang.
2. Cardio Mind
Tema ini dipengaruhi oleh berkembangnya kelompok orang-orang yang mementingkan pola hidup sehat. Palet warna-warna bersih dan sejuk seperti biru dan oranye memengaruhi tren ini.
Sama seperti Demotic, tren ini terbagi menjadi tiga:
- Hitec Naval
Tren ini menghadirkan unsur kelautan yang dipadukan elemen-elemen modern, cenderung transpalant look.
- Matrix
Tren ini muncul seiring perkembangan zaman yang menuntut masyarakat untuk tampil lebih praktis dan efisien. "Ada unsur presisi dan distorsi," kata Dina.
- Machina
Kedinamisan dalam unsur maskulin yang dominan mengarah pada tema ini.