TRIBUNNEWS.COM - Berbagai studi akademik menunjukkan: menjadi orang yang mampu bersyukur membuat kita lebih sehat, bahagia, bahkan lebih cerdas. Itu sebabnya kita wajib mengajari si kecil untuk mampu menunjukkan rasa syukur terhadap apa yang dimilikinya.
Stop aksi dan hobi si kecil main protes segala dengan mengajarinya agar pandai bersyukur.
Berikut beberapa tips untuk mendidik anak yang pandai bersyukur:
Jadi contoh
Anak-anak tak selalu mendengarkan apa yang diucapkan orangtuanya, tetapi mereka selalu meniru apa yang dilakukan. Tunjukkan pada mereka Anda menghargai perbuatan positif yang dilakukannya dengan mengucapkan terima kasih.
Demikian juga kepada orang-orang yang Anda temui sehari-hari, semisal tukang parkir, petugas satpam, atau tukang sayur yang membawakan pesanan Anda.
Mengenali yang perlu disyukuri
Buat kebiasaan untuk saling mengucapkan syukur saat sedang makan bersama. Misalnya melalui doa sebelum makan yang diucapkan, atau saling bercerita tentang hal-hal baik yang didapatkan hari ini.
Ajak anak untuk mengenali hal-hal baik yang diberikan alam semesta setiap harinya, misalnya udara segar, sinar matahari yang cerah, atau suara kicauan burung di pagi hari.
Libatkan
Kurikulum sekolah yang padat dan sederet jadwal les yang harus dijalani anak-anak di zaman modern membuat anak tidak sempat belajar membereskan rumah.
Padahal, membiasakan anak untuk ikut melakukan pekerjaan rumah membuat mereka memiliki ikatan lebih kuat terhadap anggota keluarga lain. Mereka juga akan belajar lebih menghargai usaha orang lain yang sudah membuat rumah menjadi rapi dan bersih.
Ajaklah mereka melakukan pekerjaan rumah bersama-sama, misalnya mengajak anak membereskan kamar, mengelap meja belajar, dan sebagainya. Memang tugas Anda membereskan rumah akan lebih lama, tetapi anggaplah itu sebagai investasi yang hasilnya akan dirasakan anak di masa depan.
Tunjukkan mereka beruntung
Ada banyak cara untuk menunjukkan pada anak betapa beruntungnya hidup mereka. Salah satunya dengan mengajak anak mengunjungi panti asuhan untuk memberikan sumbangan mainan yang sudah tidak dimainkan.
Anda juga bisa mengajak anak yang sudah bisa membaca untuk bersama-sama membaca koran. Dengan demikian anak bisa memahami masalah sosial yang terjadi di masyarakat. Berikan penjelasan dengan sederhana dan jujur sesuai usia dan sensivitasnya.
Berikan waktu, bukan benda
Untuk mencegah anak menjadi materialistis, ajari anak nilai-nilai penting dalam kehidupan: keluarga, persahabatan, dan komunitas sosial. Jika Anda ingin memberikan hadiah atas prestasinya, jangan selalu berikan benda-benda, tetapi luangkan waktu secara penuh untuknya. Ajari mereka untuk memberikan waktu mereka juga, misalnya bersama-sama adik atau kakak membuat kue atau melakukan permainan yang disukai.
Sumber : parentdish