TRIBUNNEWS.COM, MALANG –Mungkin tidak banyak yang paham atau tahu apa dan bagaimana sebuah bus itu diproduksi oleh sebuah industri karoseri. Rasa penasaran itu terjawab sudah di acara Jambore Nasional BisMania Community (Jamnas BMC) 2014 yang berlangsung selama sehari penuh di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (17/5/2014).
Di acara ini, para peserta jambore yang berasal dari komunitas penggemar bus dari berbagai kota di seluruh Indonesia ini bisa melihat dari dekat proses perakitan sebuah bus di Karoseri Tentrem, salah satu karoseri bus ternama di Indonesia yang berbasis di Karanglo, Kota Malang.
Mereka bisa melihat dari dekat tahapan sejak sasis bus dikirim dari dealer lalu dibuatkan struktur rangka bodi, pemotongan dan pemasangan pelat bodi, lantai dan atap bus, proses finishing, pengecatan, sampai pemasangan aksesoris dan pengetesan kebocoran (water test).
Semua tahapan tersebut dibedah di acara ini, termasuk proses desain awal sebuah bus dengan bantuan perangkat lunak komputer. Acara Jamnas BMC 2014 sendiri merupakan acara tahunan yang digelar sejak komunitas ini berdiri pada 2008.
"Oh, begini toh bus itu dibikin. Prosesnya panjang juga ternyata," komentar seorang peserta dari Purwokerto, Jawa Tengah.
Selain mengunjungi workshop Karoseri Tentrem, acara jambore juga diisi dengan sharing wawasan tentang peta pasar sasis bus di Indonesia dengan menghadirkan pembicara dari Hino Motor Manufacturing Indonesia.
Sedangkan obrolan tentang sealing untuk komponen bus dengan menghadirkan pembicara dari Sika, sebuah perusahaan pemasok karoseri bus berbasis di Swedia, serta paparan tentang industri jok bus dengan menghadirkan pembicara dari PT Rimba Kencana, produsen jok bus merk Hai.
Dudi Sudarmono, Dewan Penasehat BMC Korwil Malang kepada Tribun mengatakan,
jambore merupakan ajang silaturahim di antara member BMC dari berbagai kota di Tanah Air, termasuk mereka yang bermukim di luar negeri, seperti Singapura.
Mereka tergabung dalam sejumlah koordinator wilayah (korwil) berdasarkan kota atau daerah tempat tinggalnya.
Acara ini juga menjadi kesempatan bagi para member komunitas ini, terutama member muda, untuk menambah dan mengasah wawasan seputar bus sebagai sarana transportasi publik, baik dari aspek teknis dan engineering, aspek manajemen operasional sampai styling-nya.
"Bus saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Memiliki hobi naik bus jua merupakan cara membantu menyebarluaskan kebiasaan positif menggunakan transportasi publik untuk bepergian," ujar Dudi.
Herman Ferdian, ketua panitia jambore mengatakan, proses persiapan acara ini memakan waktu dua bulan dan diikuti oleh 19 korwil BMC yang tersebar di kota-kota di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Bali, seperti Jakarta dan Bodetabek, Serang, Bandung, Sukabumi, Cirebon, Pekalongan, Tegal, Semarang, Kudus, Pati, Purwokerto, Jogjakarta, Solo, Semarang, Surabaya, Kediri, Tulungagung, Sumenep, Sambas, dan Malang sendiri.
Jambore tahun ini merupakan jambore terbesar jika dilihat dari jumlah peserta yang hadir, mencapai 765 orang. Mereka datang berombongan membawa 23 bus dari berbagai kota. Acara jambore serupa pernah digelar di Kota Kudus, Jogjakarta dan Bandung.
Peserta Jambore BisMania Rela Datang dari Singapura
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Fajar Anjungroso
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger