News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Chemical Peeling Solusi Cerahkan Wajah, Tapi Jangan Lakukan Sembarangan

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM - Anda pasti sudah tidak asing mendengar atau membaca istilah satu ini. Peeling begitu identik dengan facial (pembersihan kulit wajah dari jerawat dan komedo) yang kerap ditawarkan oleh banyak salon atau klinik kecantikan di Indonesia. Biasanya peeling dan facial ditawarkan dalam satu paket perawatan kulit wajah dengan harga bervariasi.

Umumnya, mereka yang usai di-peeling merasakan efek sedikit gatal dan perih, diikuti dengan pengelupasan kulit. Bagi Anda yang belum pernah mencoba, peeling terbagi menjadi beberapa cara, mulai dari peeling mekanik yang menggunakan scrub atau alat dermabrasi, peeling kimia atau chemical peeling serta peeling menggunakan laser.

Saat ini, masyarakat lebih familiar dengan chemical peeling , namun banyak yang tidak paham pengertian sebenarnya serta manfaat rutin melakukan chemical peeling pada wajah. Alasan ini pula yang mendasari banyak wanita sembarangan melakukan chemical peeling di salon bahkan di rumah tanpa melakukan konsultasi dengan dokter kecantikan kulit terlebih dahulu.

"Chemical peeling adalah tindakan pengolesan bahan kimia iritan demi mempercepat pengelupasan kulit secara metabolik, toksik maupun kaustik sehingga terjadi regenerasi kulit. Fungsinya menjadikan kulit wajah lebih kencang, cerah, mengurangi kerut serta menghilangkan bercak kehitaman akibat paparan sinar matahari, bekas jerawat dan luka. Perawatan ini tidak boleh dikerjakan sembarangan karena harus ditangani oleh dokter atau terapis ahli," terang dr. Luciana Hendrawan dari Beautyme Clinic, Bandung, Jawa Barat.

Lebih lanjut, dr. Luciana juga mengungkapkan tingginya minat para wanita mencoba perawatan peeling karena dianggap sebagai solusi mudah pengelupasan kulit mati, sehingga muncul sel kulit baru. Ragam manfaat lain dari peeling menurut dr. Luciana adalah merangsang pertumbuhan epidermis, lalu mendestruksi lapisan kulit wajah yang rusak sehingga hasil kosmetiknya lebih baik, sekaligus menginduksi inflamasi jaringan kulit sehingga terjadinya produksi serta deposisi kolagen dan glikosaminoglikan dermis.

Chemical peeling juga memiliki tingkatan kadar konsentrasi, mulai dari 10 % lalu 20 % dan seterusnya. Bahan yang digunakan untuk satu perawatan wajah sekitar 3 cc kecuali adanya kombinasi bahan atau perbedaan metode lapisan pengerjaan. Untuk itu diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus dari dokter agar tidak menimbulkan komplikasi seperti kasus hiperpegmentasi pada jenis kulit tipe III.

"Sebenarnya jarang terjadi kasus komplikasi akibat perawatan peeling kimia. Kalaupun terjadi pasti disebabkan seleksi pasien yang kurang baik. Lakukan chemical peeling sekali sebulan agar terhindar dari infeksi, eritema, atropi, milia, urtikaria dan sindrom syok toksik," saran dr. Luciana. (Tabloidnova.com/Ridho Nugroho)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini