Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM,YOGYA - Kuliner khas daerah kini diburu para penikmat makanan.
Tiwul yang dulu dianggap sebagai makanan pengganti beras kini tak lagi menjadi makanan pokok.
Tiwul beralih menjadi jajanan pasar yang banyak dijajakan oleh para wisatawan domestik.
Alm Tumirah adalah penjual tiwul yang sudah berhasil memperkenalkan Tiwul Yu Djum ke berbagai daerah sebagai oleh-oleh khas Gunungkidul yang sudah terjamin dengan kualitas rasanya.
Dulu, alm Tumirah hanya sebagai penjual tiwul keliling yang menjual tiwulnya dari satu kampung ke kampung lainnya.
Tak disangka, Tiwul Yu Djum ini sudah memiliki 3 cabang yaitu di Jl. Pramuka no. 36 Wonosari, Jl. Wonosari-Jogja km 3.5 Siyono, dan Jl. Baron km 4. Banyak para pelancong yang mengincar Tiwul Yu Djum ini.
Menurut Slamet Riyadi, pemilik usaha, proses pembuatan tiwul ini masih menggunakan cara tradisional seperti yang dilakukan oleh Alm. Tumirah sebelumnya. Hal ini dilakukan agar masih mempertahankan keaslian dari citarasanya yang gurih.
"Ya, kami masih menggunakan cara tradisional, pakai tungku dan kayu bakar. Kuali untuk merebus dan kerucut berbahan bambu juga masih kami gunakan semuanya. Untuk oleh-oleh yang sudah ready, kami sajikan menggunakan besek anyaman dari bambu," ujarnya belum lama ini.
Karena Gunungkidul ini banyak terdapat obyek wisata, para wisatawan selalu berdatangan setiap harinya tanpa melewatkan oleh-oleh Tiwul Yu Djum ini.
Tiwul ini tidak seperti tiwul jaman dulu, sekarang sudah bertekstur halus.
Parutan kelapa dan gula jawa membuat Tiwul Yu Djum semakin menarik.
"Satu tahun yang lalu, saya liburan ke pantai Gunungkidul. Saya mampir ke Tiwul Yu Djum cabang jalan Baron. Ternyata rasanya masih sama dan sekarang lebih unik di tambah dengan cake tiwul pisang, cake tiwul nangka, topping cokelat, ternyata masih kualitas nomer 1", tegas Alex, pengunjung asal Bogor Selasa(30/9/2014).