TRIBUNNEWS.COM - Penyair ternama Oscar Wilde dalam esainya yang bertajuk "The Decay of Lying" (1889) pernah berkata, "Life imitates art..." Ya, sebuah karya seni mencerminkan dinamika kehidupan masyarakat di zamannya. Begitu pula mode (bila Anda mengganggapnya sebagai produk seni).
Kemajuan teknologi membuat segala sesuatu menjadi serba simpel. Ponsel pintar adalah salah satu buktinya. Mungil namun fungsinya segudang, mulai sebagai alat komunikasi, agenda, buku harian, kamera hingga alat bayar sekalipun, seperti yang ditawarkan produk Apple teranyar, iPhone 6.
Dengan segala kendali di satu genggaman tangan, tampaknya kini kita tak perlu repot lagi membawa benda-benda itu dalam sebuah tas besar. Satu tas mungil sudah cukup memadai.
Pekan mode dunia untuk koleksi musim semi-panas 2015 yang berlangsung sepanjang September lalu di empat kota fashion dunia diwarnai oleh kehadiran variasi tas mungil.
Dari Fendi, Chanel sampai Louis Vuitton, hingga nama-nama baru seperti Paula Cademarteri melengkapi koleksinya dengan aksesori berupa tas mungil.
Invasi tas tersebut seolah menjadi respon para desainer akan kebutuhan masyarakat urban yang ingin hidup serba praktis.
Tren tas mini sebetulnya sudah mulai "memanas" di panggung koleksi resort 2015 atau dalam bahasa awamnya koleksi pra musim panas.
Dalam debutnya sebagai direktur kreatif baru rumah mode Prancis Louis Vuitton, menggantikan Marc Jacobs, Nicolas Ghesquière menerjemahkan ulang maison trunks, koper boks bermotif monogram"LV" yang fenomenal itu, ke dalam tas mungil yang edgy dan berkelas.
Tas berukuran buku itu tampil penuh gaya dengan tali kulit yang dapat dilepaskan. Tepiannya juga dihiasi dengan bahan kulit berwana hitam. Kesan mewah hadir pada lubang kunci berbahan emas.
Si mungil bernama Petite Malle ini dijual seharga 52.000 dollar AS (us.louisvuitton.com) atau sekitar Rp 62,4 juta. Hadir pula Petite Malle berwarna silver dengan tepian emas, dan Petite Malle berwarna merah bermotif ketupat.
Di pekan mode Milan, Fendi menyuguhkan tas yang lebih mungil lagi, seukuran kamera kantong. Material utamanya bulu dengan tali selempang rantai. Tampak depan, tas terlihat jenaka karena bentuknya menyerupai wajah karakter kartun.
Di panggung peragaan, tas tersebut dipadu dengan tas tangan yang berukuran lebih besar.
Melengkapi tas mungil itu, Fendi juga melansir berbagai bentuk gantungan kunci lucu berbahan bulu. Salah satunya, Karlitos, yang bukan lain berbentuk rupa desainer Karl Lagerfeld, sang direktur kreatif.
"Dunia menjadi begitu simpel. Tas mungil menjadi refleksi atas kesederhanaan itu," ujar Karl dalam sebuah wawancara usai peragaan.
Daniel Ngantung
Tren Tas Mini: Invasi Si Mungil di Panggung Mode Dunia
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Agung Budi Santoso
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger