TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Umumnya hari raya agama identik dengan sajian hidangan khas. Nah, dalam waktu dekat ini umat Kristiani akan menyambut Natal yang jatuh setiap tanggal 25 Desember mendatang.
Beberapa sajian khas Natal di antaranya sup kacang merah, bistik sapi, makaroni bakar, dan kue-kue kering sedap lainnya. Namun, menurut Chef Vindex Tengker, Executive Chef Hotel Dharmawangsa, setiap keluarga memiliki sajian Natal yang berbeda-beda. Maka dari itu, menu andalan setiap keluarga pastinya akan dihidangkan saat Natal.
"Biasanya hidangan khas Natal lebih ke arah menu Eropa, tapi tidak semua orang Indonesia bisa makan menu-menu Eropa itu, jadi masing-masing daerah punya khas sendiri," ujarnya.
Koki profesioanl berdarah Manado ini memberi contoh, di daerah asalnya, nasi jaha, nasi kuning, dan ikan roa menu hidangan utama saat perayaan natal. "Jika makanan sehari-hari hanya menu ayam saja, saat Natal ada tambahan daging sapi atau babi. Sedangkan makanan seperti tempe atau tahu, biasanya tak keluar saat Natal,".
Menurutnya perayaan natal, berarti berkumpul bersama keluarga besar dan menyantap hidangan yang tak asing lagi dengan lidah daerah asal.
Namun jika ingin yang sedikit berbeda, menu hidangan Natal dapat mencontoh menu dari negara barat, yang biasanya terdiri dari ayam atau sapi panggang, salmon en croute, beef wellington, puding plum, dan stolen bread. Jangan lupa ditiap menu sajian Natal, tak akan lengkap rasanya jika tak ada pencuci mulut nan manis.
Kemudian, Chef Vindex mengatakan bahwa di Manado, lapis legit jadi hidangan penutup sekaligus pelengkap untuk menemani minum teh. Jadi, apa menu sajian khas Natal daerah Anda?