TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemampuan menggambar sebagai kecerdasan visualisasi spasial, bukan hanya dibutuhkan untuk menghasilkan ilustrasi berkualitas saja.
Kemampuan ini memiliki kontribusi dalam melahirkan generasi, menghadirkan beragam profesi untuk menjadi penopang kekuatan pembangun bangsa.
"Kepintaran visualisasi spasial anak membentuk pribadi yang mampu memahami, memproses, dan berpikir dalam bentuk visual. Paham tata letak, arah dan posisi," kata salah seorang pendiri re:ON Comics, Yudha Negara Nyoman di Jakarta, Jumat (30/1/2014).
Selain Yudha, dua pendiri re:ON lainnya adalah komikus Chris Lie, yang juga merangkap editor in-chief; dan Andik Prayogo sebagai creative director.
Ia menyebut, Howard Gardner, profesor pendidikan dari Harvard University, AS, dalam bukunya Multiple Intelligences, anak yang memiliki kepintaran visual mampu mengamati dunia spasial secara akurat.
"Bahkan membayangkan bentuk-bentuk geometri dan tiga dimensi serta kemampuan memvisualisasikan dengan grafik atau ide tata ruang," katanya.
Anak dengan kecerdasan visualisasi spasial adalah pengamat dunia. Mereka peka terhadap tanda-tanda alam dan mengamatinya secara menyeluruh.
Berbagai kemampuan yang dimiliki ini mendorong penerbit re:ON Comics, untuk menghadirkan kompilasi komik karya komikus lokal. Kompilasi komik hingga volume 11 pada awal Januari 2015 lalu.
"re:ON Comics ingin mengembangkan kecerdasan visualisasi spasial anak-anak Indonesia. Bukan hanya jago menggambar komik tapi membangun generasi yang memiliki kecerdasan visual dan mampu bercerita yang baik," katanya.
re:ON Comics, ingin hadirnya berkontribusi untuk memajukan industri kreatif Indonesia khususnya di bidang perkomikan yang dulu sempat jaya di era tahun 70an.
“Kami sangat terharu ketika menemukan banyak anak terutama di daerah luar pulau Jawa yang untuk menggambar saja harus berjuang keras karena lampu tidak ada atau listrik yang sering padam," katanya.
Peralatan yang mereka gunakan pun seringkali jauh dari memadai.Tapi setelah melihat karya mereka memiliki potensi luar biasa.
"Kami merasa memiliki tanggungjawab moral untuk membantu mengasah mereka agar dapat merealisasikan potensi mereka menjadi suatu karya nyata yang profesional,” ungkap Andik.
Untuk itu re:ON Comics yang menjalin kerja sama dengan PT Datascrip selaku authorized distributor Wacom di Indonesia menyelenggarakan kompetisi komik tingkat pelajar dan mahasiswa.
Kompetisi ini dapat mengasah kreativitas serta membuka peluang untuk berkarya secara profesional bukan hanya di tingkat nasional saja melainkan juga di tingkat internasional. (Eko Sutriyanto)