TRIBUNNEWS.COM – Memperingati Hari Valentine tentu lebih menyenangkan jika kita merayakannya bersama orang yang dikasihi, baik itu sahabat, anak, orangtua, atau pasangan. Tak bisa mengungkapkan kasih sayang kepada seseorang yang istimewa bisa membuat kesepian.
Kesepian ini bukan hanya dialami oleh mereka yang tak punya pasangan. Banyak juga orang yang berpasangan tapi masih merasakan sepi di hatinya, terutama jika hubungannya dengan pasangan "dingin" dan jarang berbicara dari hati ke hati .
Ada juga orang-orang yang merasa dirinya kesepian karena mereka memiliki banyak masalah sehingga menarik diri dari lingkungannya. Kesepian ini terus dipelihara sehingga bisa berkembang menjadi depresi. Mereka yang menderita penyakit kronis juga sering merasa kesepian.
Memiliki keterikatan emosional dengan orang lain memang kebutuhan manusia. Sampai usia berapa pun, manusia butuh sahabat dan teman. Rasa kesendirian atau kesepian akan memberikan perasaan dikucilkan dan berdampak negatif bagi fisik dan psikis.
"Orang yang kesepian cenderung memiliki masalah fisik dan mental dibandingkan dengan orang yang punya hubungan baik dengan sekitarnya," kata Bruce Rubin, dari University Pittsburgh Medical Center Healthy Lifestyle Program.
Makin kesepian seseorang, makin besar kemungkinan ia mengalami gejala-gejala depresi. Hal ini karena saat kesepian, hormon stres kortisol menjadi lebih aktif. Orang yang dilanda kesepian juga kurang menjaga dirinya sendiri, misalnya saja mereka jadi tidak peduli dengan asupan makannya dan malas berolahraga.
Efek lain yang dirasakan tubuh adalah melemahnya sistem imun. Ini berarti kita akan lebih gampang terserang penyakit. Respon tubuh saat kita kesepian sama seperti saat kita stres, yakni terjadi inflamasi dalam tubuh. Padahal, inflamasi juga terkait dengan penyakit kronis seperti diabetes, radang sendi, atau penyakit jantung.
Jadi, apa yang harus dilakukan? Ada banyak cara untuk melawan kesepian. Salah satunya adalah dengan menjalin ikatan emosi yang kuat dengan teman atau keluarga. Punya banyak teman pun sebenarnya tak menjamin kita bebas dari kesepian. Ikatan emosi yang baik didapatkan dengan saling terbuka, menjalin komunikasi, dan saling memberi perhatian. Kepada sahabat seperti ini, biasanya kita bisa saling jujur dan memberi dukungan untuk mengatasi rasa cemas dan sepi.
Cara lain mengusir kesepian adalah dengan melakukan kegiatan sosial yang positif. Misalnya, bergabung dalam komunitas sosial untuk melakukan hal-hal yang intinya membantu orang lain. Merasa bermanfaat bagi sesama bukan hanya membuat mood kita lebih baik, tapi kita juga merasa terhubung dan diterima orang lain. (Purwandini Sakti Pratiwi)