TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu lagi desainer pendatang baru mewarnai industri mode Tanah Air. Miranda Mazuki meresmikan debutnya di Tanah Air dengan melansir koleksi pertama di bawah label Mazuki beberapa waktu lalu di Casa Domaine Marketing Gallery, Jakarta.
Meski namanya terbilang baru di Indonesia, Mazuki sudah sempat berkiprah di ranah mode internasional. Dari rumah mode Yves Saint Laurent, Joseph Altuzarra, hingga Jill Stuart, pernah menjadi tempat magangnya.
Alumnus Fashion Institute of Design & Merchandising (FIDM) di Los Angeles, California, AS, itu bahkan sempat bekerja bersama Humberto Leon dan Carol Lim untuk label Opening Ceremony. Humberto dan Carol juga dikenal sebagai direktur kreatif label Kenzo.
Berciri khas garis desain yang minimalis serta clean cutting, desainer 21 tahun itu mengusung tema Comfortable Solitude untuk koleksi kapsul perdananya.
Kali ini, inspirasinya datang dari konstruksi bangunan yang terbengkalai. Lantas, garis-garis patah dan geometri asimetris yang mewakili inspirasi tersebut dituangkan dalam busana rancangannya, baik men's wear maupun women's wear.
Terlihat dari permainan detail cut-out dan aksen tali-talian pada busananya. Palet monokromatik kian menyempurnakan konsep busana minimalis dan clean yang diusung Desainer asal Medan ini.
Untuk memastikan kualitas produknya, Miranda menggunakan ragam bahan premium, seperti katun, sutra, dan wol.
Pada koleksi ini, Miranda juga mengedepankan penyelesaian busana dengan jahitan yang rapi atau clean finishing.
Dengan keunggulan tersebut, Miranda berharap koleksinya dapat memenuhi kebutuhan pecinta mode Tanah Air yang kian sophisticated.