TRIBUNNEWS.COM -Olahraga yang cukup dan teratur bukan hanya diperlukan bagi orang dewasa, tapi juga anak-anak. Kurang aktivitas fisik bisa membuat anak rentan kegemukan yang memicu berbagai penyakit.
“Sudah terbukti bahwa aktivitas olahraga yang dilakukan saat masih anak-anak bisa mengurangi risiko penyakit seperti obesitas, penyakit jantung, atau diabetes di masa mendatang," kata dr. Sophia Hage, residen dokter spesialis olahraga dalam workshop ‘Pola Aktivitas dan Gizi Seimbang untuk Tumbuh Kembang Anak yang Optimal’ di Jakarta, Kamis (23/4/15).
Manfaat lainnya dari olahraga pada anak antara lain menguatkan kapasitas jantung, paru-paru, dan otot, sehingga menjadi sehat, anak pun tumbuh tinggi dan bugar, bahkan meningkatkan kecerdasan.
Sophia merekomendasikan anak usia 5 sampai 12 tahun untuk melakukan aktivitas fisik setiap hari dengan jumlah waktu total minimal 60 menit demi memperoleh manfaat kesehatan yang maksimal.
Jenis aktivitas olahraga yang dilakukan sebaiknya beragam. “Tipenya jangan hanya aerobik saja, tetapi tambahkan pula dengan latihan kekuatan otot,” tuturnya.
Latihan aerobik meliputi jogging, renang, dan senam. Untuk latihan kekuatan otot, anak bisa diajak bermain bar, tarik tambang, hula hoop, sit up, atau push up.
“Sit up dan push up boleh dilakukan anak namun tanpa beban bagi anak. Tumpuannya pun pada lutut, bukan kaki,” lanjutnya.
Kemudian olahraga permainan seperti basket, voli, sepak bola, dan badminton juga direkomendasikan.
“Olahraga permainan ini yang lebih baik dilakukan oleh anak-anak karena mereka menyenanginya, lalu ada unsur kompetisi, sosial, dan permainannya. Tentu dari olahraga permainan ini mereka bisa olahraga aerobik serta melatih kekuatan otot, sehingga olahraga yang dapat mencakup beberapa aspek sekaligus itu sangat baik,” ungkap Sophia.
Bila ingin melakukan olahraga yang bertujuan mengoptimalkan kepadatan dan kekuatan tulang anak disarankan melakukan latihan yang mengangkat beban tubuh sendiri, misalnya lompat tali atau berlari. (Purwandini Sakti Pratiwi)