TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sebanyak 20 perempuan beragam usia ikut kegiatan melukis hijab di Kedai Kreasi, Jumat (10/7/2015).
Kegiatan untuk menyambut Idul Fitri itu dipandu dua pelukis Surabaya, Ovy Noviardhyani, dan Novita Sechan, serta Ari, dosen Seni Rupa Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Usai mendapat petunjuk penggunaan cat tekstil atau akrilik dari para mentor, peserta pun asyik melukis hijab masing-masing yang mereka bawa dari rumah.
Sedang alat lukis dan pallet disiapkan oleh panitia. Untuk kegiatan ini peserta dikenai biaya Rp 50.000 untuk penggunaan alat lukis tersebut plus menu buka puasa.
Sebelum membawa pulang hasil kreativitas masing-masing, peserta terlebih dulu diminta mengeringkan kain hijab yang sudah dilukis tersebut. Agar lukisan di hijab itu bisa tahan lama maka kain hijab itu juga harus disetrika.
“Tapi terlebih dulu dilapisi kertas minyak supaya panasnya tidak langsung kena ke gambar,” pesan Ovy.
Kreativitas melukis hijab lawas jadi baru ini untuk mengisi agenda rutin Kedai Kreasi.
“Kalau kegiatan yang bertema mengajarkan sesuatu, ini merupakan kegiatan keenam. Di luar ini masih ada banyak kegiatan yang dilakukan beragam komunitas di sini,” ujar Wina Bojonegoro, penggagas acara melukis hijab.
Menurut penulis sejumlah buku ini, kegiatan para wanita beragam usia itu ternyata membuahkan ide melukis di atas kaos dan perabot kaca.
Usulan dari peserta pun berkembang jadi beragam. “Gimana kalau bikin bunga dari tas kresek. Di rumah kan banyak tas kresek,” cetusnya.
Munculnya aneka kegiatan itu pun akhirnya mencuatkan gagasan pembentukan Komunitas Perempuan Kreatif (KPK).
“Tadi kami sudah bikin kesepakatan, harus ada pertemuan rutin setiap bulan dengan agenda-agenda yang beragam dan tak lepas dari aktivitas perempuan,” katanya.