TRIBUNNEWS.COM - Rendahnya kesadaran wanita dalam menggunakan celana dalam secara sehat dibuktikan oleh masih banyaknya wanita yang mengalami keputihan.
Hal ini jelas sangat disayangkan, sebab setiap wanita seharusnya mempunyai kesadaran yang lebih tinggi dalam merawat area kewanitaan anda.
Keputihan ini seperti dilansir doktersehat.com, sebenarnya dapat dikategorikan pada gejala yang cukup wajar, asal keputihan tersebut tidak menimbulkan bau. Hal ini disebabkan oleh keputihan tersebut terinfeksi bakteri serta jamur.
Keputihan patogenik dapat dilihat dari warna, bau, serta jumlah cairan yang di keluarkan serta hal ini berlangsung pada waktu yang cukup lama.
Jika tidak segera diatasi dari awal, keputihan tersebut dapat berubah menjadi penyakit yang lain dan lebih berbahaya dari keputihan biasa seperti penyakit kanker serviks.
Yang hingga sampai saai ini, penyakit kanker serviks menjadi pembunuh nomer satu bagi seorang wanita.
Salah satu yang menyebabkan timbulnya gejala keputihan pada seorang wanita ini ialah disebabkan oleh keadaan area kewanitaan yang sangat lembab karena salahnya memilih bahan celana dalam.
Area kewanitaan yang sangat lembab dapat mengakibatkan jamur serta bakteri yang berbahaya tumbuh dengan sangat cepat.
Bakteri dan juga jamur yang terdapat pada area kewanitaan dapat mengakibatkan keluarnya cairan yang kental yang berwarna putih serta menimbulkan rasa gatal pada area kewanitaan.
indakan pencegahan yang paling utama dalam mencegah terjadinya keputihan ialah dengan memilih celana dalam dengan bahan yang tepat, dan ada baiknya sesering mungkin mengganti baru celana anda.
Celana dalam dapat mempengaruhi sirkulasi udara dan kelembaban pada area kewanitaan. Biasanya celana dalam diganti sebanyak 2 kali dalam sehari setelah selesai mandi, namun hal tersebut bukan aturan baku yang harus diikuti.
Untuk mengurangi kelembaban pada area kewanitaan sebaiknya sesering mungkin anda mengganti baru celana dalam anda.
Anda juga dapat mengganti baru celana dalam anda pada saat celana anda sudah terasa sangat lembab dan tidak nyaman untuk digunakan kembali.
Sebaiknya anda memilih celana dalam yang berbahan dasar dari katun, celana dalam ini sangat baik dalam menjaga kesehatan pada area kewanitaan.
Bahan dasar katun ini mempunyai pori-pori yang cukup besar, hal ini membuat kemungkinan sirkulasi udara terjadi dengan baik.
Selain itu bahan asar katun juga mempunyai tingkat elastisitas yang sangat baik dan juga tekstur pada kain katun yang lembut ini tidak menimbulkan iritasi, alergi ataupun gatal pada daerah tersebut.
Hindari juga menggunakan celana dalam berbahan dasar satin ataupun spandex, hal ini dikarenakan bahan tersebut memiliki pori-pori kain yang sangat kecil. Hindari juga pemilihan celana dalam berbahan dasar dari tile.
Sekalipun bahan dasar tile ini memiliki pori-pori kain yang besar hampir mirip jala ini, namun tekstur dari kain tile itu sendiri agak kasar sehingga akan membuan anda tidak nyaman ketika memakai celana dalam tersebut, bahan dasar tile ini juga dapat membuat kulit menjadi gatal.
Banyak wanita yang malas ketika harus mengganti celana lebih sering. Kebanyakan para wanita mengakalinya dengan memakai pantyliner. Padahal pantyliner tersebut tidak dapat mengurangi keputihan anda.
Pantyliner tersebut justru sangat berbahaya sebab pori-porinya sangat padat sehingga mengakibatkan area kewanitaan menjadi lebih lembab.
Pantyliner juga dapat membuat kotoran yang ada di area kewanitaan menempel. (*)