TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Apa rahasia sukses Nendia Primarasa dari keikutsertaannya di Gebyar Pernikahan Indonesia (GPI), pameran perangkat atau elemen pernikahan tradisional yang digelar event organizer (EO) Parakrama pada Jumat hingga Minggu (11-13/9) di Kartika Expo, Balai Kartini, Jakarta Pusat?
Selama tiga hari pameran GPI ini stan Nendia Primarasa diperkirakan mendapat perhatian luar biasa dari sekitar 500 pengunjung.
Jika hanya dilihat dari 40-an transaksi yang mereka peroleh, 'closing deal' tersebut mungkin relatif masih belum sepadan. Akan tetapi, 'closing deal' tersebut belum termasuk 'gentleman agreement' yang bisa menjadi kesepakatan.
Karena itulah, duet owner Nendia Primarasa Heru Pujihartono dan Resti Nendia menyatakan jika kisaran 'closing deal' yang mereka gapai pada pameran GPI ini sudah melampaui ekspektasi awal atau target mereka.
"Terimakasih pada seluruh pengunjung yang sudah menyempatkan diri datang ke stan kami, terutama kepada klien yang sudah mencapai kesepakatan. Kepercayaan mereka kepada kami adalah amanah yang harus kami pertanggung-jawabkan sebaik-baiknya," jelas Resti Nendia.
Diakui Resti, adanya bonus khusus berupa sebuah mobil Brio dan beberapa buah motor dan beragam hadiah lainnya, menjadi salah satu daya tarik bagi pengunjung.
Klien yang 'closing deal' memperoleh sejumlah voucher yang akan diundi untuk mendapatkan mobil Brio dan lain-lainnya.
Undian akan dilakukan 18 Juli 2016, pada perayaan ulang tahun Nendia Primarasa ke-12 di gedung Aneka Tambang, Jakarta Selatan. Grand prize ini masih bisa diikuti oleh klien yang menjalin kesepakatan hingga sebelum undian dilakukan.
Disamping adanya grand-prize mobil Brio itu, kenikmatan menu makanan yang disajikan dalam test-food selama tiga hari pameran, menjadi salah satu faktor utama dipilihnya Nendia Primarasa sebagai vendor katering pada acara pernikahan calon mempelai ini.
Rata-rata pengunjung stan Nendia Primarasa mengakui nikmatnya menu-menu makanan yang mereka gelar dalam test-food tersebut, seperti dendeng balado, lontong cap gomeh, dan lain-lainnya. Setiap pengunjung dipersilahkan mencicipi seluruh menu makanan yang dihidangkan.
Nendia Primarasa juga menjadi satu-satunya vendor katering yang melakukan demo masakan, yang hasilnya bisa langsung dicicipi oleh pengunjung. Di hari terakhir pameran, Minggu, misalnya, chef Nendia Primarasa demo masak lobster pada siang hari dan steak beef Wellington pada sore harinya. Menu andalan pada demo masak ini langsung 'dihajar' oleh para pengunjung.
"Masakannya benar-benar enak, mami juga orangnya baik, kami mendapat banyak potongan dan berbagai bonus," ucap pasangan calon pengantin Gerda Octavany, yang akan menikah dengan Oky Riyanto di Gedung Pegadaian, Jakarta Pusat.
Gerda datang ke stan Nendia Primarasa dengan didampingi orangtuanya, mami Desy. "Mami kamu juga orangnya enak, kami dikasih banyak potongan dan bonus. Dia juga ngasih saran untuk acara pernikahan nanti," kata mami Desy kepada salah satu staf marketing Nendia Primarasa yang mengakrabi mereka.
Yang disebut 'mami kamu' tentunya adalah Resti Nendia, yang oleh seluruh staf Nendia Primarasa memang biasa disapa mami.
Dari sekitar 40-an klien yang sudah 'closing deal' dari acara pameran GPI tersebut, ada pasangan mempelai yang baru akan menikah pada tahun 2017.
Namun, ada juga yang akan melangsungkan pernikahan pada awal Oktober di gedung Manggala Wanabhakti, Senayan, Jakarta Pusat. Untuk calon mempelai yang akan menikah tahun 2016 atau 2017, dijanjikan bahwa harga katering tidak akan berubah dari 'closing deal'.
Yang mungkin mengalami kenaikan adalah nilai sewa gedung pernikahan. Namun, Resti menjanjikan bahwa sejauh kenaikannya tidak terlalu jauh dari nilai sebelumnya, kemungkinan besar kenaikan tersebut tidak akan dibebankan kepada klien.
"Kalau memang perbedaannya lumayan besar tentunya akan kami koordinasikan lebih dulu," ungkap Resti Nendia. tb