Terapi ini biasanya hanya diberikan pada pria yang memang memiliki kadar hormon testosteron yang rendah, yaitu kurang dari 300 ng/dL bila ia masih berusia kurang dari 65 tahun.
Rendahnya kadar hormon testosteron dapat menyebabkan penurunan gairah seksual, berkurangnya stamina, dan disfungsi ereksi.
Pemberian hormon pengganti diharapkan dapat membantu mengatasi berbagai gejala tersebut.
Pemberian terapi sulih hormon ini biasanya dilakukan melalui suntikan yang diberikan setiap beberapa minggu sekali atau melalui koyo yang ditempelkan setiap hari pada kulit atau dengan mengoleskan gel.
Akan tetapi, bila disfungsi ereksi yang Anda alami bukan karena rendahnya kadar hormon testosteron.
Makanya, pemberian hormon pengganti ini biasanya tidak akan memberikan manfaat apapun dan justru akan menyebabkan terjadinya berbagai efek samping menakutkan seperti darah menjadi kental, yang akan memudahkan terbentuknya bekuan darah (hal ini dikarenakan terapi sulih hormon dapat meningkatkan kadar sel darah merah Anda), yang dapat meningkatkan resiko terjadinya serangan jantung atau stroke.(pilidokter.com/menshealth.com)