TRIBUNNEWS.COM – Ada pandangan bahwa pria cenderung lebih berorientasi pada kemajuan kariernya.
Sementara itu, meskipun sama-sama memiliki ambisi pada karier, tidak sedikit muncul anggapan bahwa pikiran wanita cenderung terpecah antara karier dan keluarga. Benarkah demikian?
Ternyata anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Pasalnya, tidak banyak yang mengetahui bahwa wanita pun berorientasi pada kariernya dan ingin menggapai posisi puncak dalam lingkup profesional.
Studi tentang wanita dan orientasi terhadap karier dihelat oleh para peneliti dari Ithaca College, Amerika Serikat.
Baru-baru ini, para peneliti menganalisa mengenai apakah wanita benar-benar kurang berorientasi pada karier dibandingkan dengan kaum pria. Sebab, dewasa ini jurang pemisah antar jender masih saja terasa, tidak terkecuali di dunia kerja.
Untuk menjawab pertanyaan itu, peneliti Stephen Sweet mempelajari soal kekuatan kultural yang mendukung pentingnya karier di antara kedua jender.
Analisis Sweet menunjukkan sebenarnya wanita sama halnya dengan pria dalam hal orientasi karier, asalkan mereka memiliki peluang yang tepat.
Menurut Sweet, peran sebagai pengasuh anak-anak dalam keluarga sebenarnya tidak terlalu memengaruhi tingkat kepentingan yang ditempatkan wanita pada pekerjaan.
Sweet pun menemukan bahwa masalah orientasi karier ini dipengaruhi pula oleh faktor kultural, di mana wanita cenderung bekerja pada pekerjaan yang kualitasnya tidak sebagus pria karena memang tidak banyak kesempatan.
"Wanita pun bisa berorientasi pada karier layaknya kaum pria kalau saja memiliki kesempatan yang sama. Akan tetapi, sayangnya dunia di mana wanita dan pria setara tampaknya belum terlihat dekat," ungkap Sweet.